TEMPO.CO, Jakarta - Suara sumbang bahwa Real Madrid terus mendapatkan keuntungan kala bermain di Liga Champions kembali bergema. Pemicunya tak lain karena keputusan kontroversial wasit Damir Skomina pada laga babak 16 besar Liga Champions kontra Ajax Amsterdam dini hari tadi.
Damir menganulir gol Ajax yang diciptakan oleh Nicolas Tagliafico pada babak pertama. Gol yang bisa membuat Ajax unggul tersebut tak disahkan lantaran Damir menilai penyerang Dusan Tadic menghalangi upaya penjaga gawang Thibaut Courtois saat akan menghalau bola sundulan Tagliafico.
Meskipun keputusan itu dibuat setelah Damir melihat rekaman ulang melalui teknologi VAR, media Spanyol Marca menilai hal itu tetap sebagai sesuatu yang dapat diperdebatkan. Masalahnya, penilaian apakah Tadic sengaja menghalangi Courtois atau tidak tetap berada di tangan Damir sebagai pengadil.
Keputusan Damir tersebut lantas dihubung-hubungkan dengan tindakan UEFA yang tiba-tiba mengganti wasit untuk laga tersebut. Ya, sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Eropa tersebut menunjuk Szymon Marciniak sebagai wasit di lapangan.
Satu hari sebelum laga bergulir, UEFA pun menggeser Marciniak dan menempatkan Damir sebagai wasit pemimpin pertandingan. Marciniak sendiri diberikan tugas lain, yaitu sebagai petugas pengawas VAR.
Real Madrid pun tampak menyambut gembira keputusan tersebut. Dalam laman resminya, mereka mengumumkan bahwa Damir akan memimpin laga mereka untuk yang kesembilan kalinya di ajang Liga Champions.
"Damir Skomina akan menjadi wasit bagi laga leg pertama babak perdelapan final Champions League yang akan dimainkan antara Ajax dan Real Madrid di Johan Cruyff Arena. Ini merupakan yang kesembilan kalinya ia memimpin laga Los Blancos di kompetisi ini," tulis Real Madrid dalam pengumuman di laman resmi mereka.
Menilik rekam jejak kedua wasit, Damir memang lebih sering memimpin laga dimana Real Madrid. Entah sebuah kebetulan atau bukan, Real Madrid juga lebih sering menang saat Damir memimpin laga mereka.
Dari delapan laga sebelumnya yang juga dipimpin oleh Damir, Real Madrid hanya dua kali menelan kekalahan dan meraih enam kemenangan. Sementara Marciniak baru empat kali memimpin laga Real Madrid dengan hanya satu kemenangan untuk Los Galacticos dan dua kali imbang.
Dalam laga terakhir yang dipimpin Marciniak, Real Madrid pun meraih kekalahan. Laga itu adalah laga Piala Super Eropa awal musim lalu. Real Madrid harus bertekuk lutut dari Atletico Madrid dalam drama 120 menit.
Sebaliknya, Ajax Amsterdam memiliki sejarah kurang mengenakkan dengan wasit asal Slovenia tersebut. Dari empat kali dipimpin Damir, Ajax hanya sekali meraih kemenangan dan menelan dua kekalahan dan sekali imbang. Tak jelas apa pertimbangan UEFA mengganti Marciniak dan menunjuk Damir untuk laga itu.
Keputusan kontroversial Skomina di lapangan hijau pun sudah menjadi bahan pergunjingan sejak lama. Jose Mourinho, Arsene Wenger hingga Michael Ballack sempat melontarkan kritik terhadap kepemimpinan pria berusia 42 tahun itu.
Yang paling segar dalam ingatan pecinta sepak bola adalah pada laga kedua babak semifinal Liga Champions antara AS Roma vs Liverpool musim lalu. AS Roma tersingkir meskipun menang 4-2 saat itu. Pasalnya, mereka kalah 2-5 pada laga pertama.
Presiden AS Roma, James Pallotta, mencak-mencak kepada UEFA karena menilai Damir dua kali tak memberikan penalti kepada timnya. Pertama ketika Stephan El Sharawy dilanggar di kotak penalti dan kedua ketika pemain belakang Liverpool menyentuh bola dengan tangannya.
"Sangat jelas VAR dibutuhkan di Liga Champions karena anda tak bisa membiarkan hal seperti ini terus terjadi," ujar Pallotta saat itu.
Jika Pallotta menyaksikan laga dini hari nanti, mungkin dia akan merasa desakannya terhadap penggunaan VAR di Liga Champions tak berguna. Mungkin Pallotta dan insan sepak bola dunia lainnya harus realistis bahwa kontroversi tak akan lepas dari olahraga paling digemari di dunia tersebut.
Bagaimana pun juga, Damir Skomina, pemain Real Madrid dan juga para petinggi UEFA sebagai penyelenggara Liga Champions adalah manusia yang tak terlepas dari kontroversi.
MARCA| EXPRESS| TRANSFERMARKT