TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan Liga Europa dini hari nanti akan dipanaskan dengan laga Malmo vs Chelsea. Meskipun secara materi pemain Chelsea lebih unggul, Malmo patut diwaspadai karena kerap memberikan kejutan.
Malmo diuntungkan karena bermain di kandang sendiri dan praktis memiliki kebugaran pemain yang lebih baik ketimbang Chelsea. Dengan masih belum bergulirnya Liga Swedia pasca ditutup November lalu, skuad asuhan Uwe Rosler praktis hanya berkonsentrasi di Liga Europa saat ini.
Performa mereka pada babak penyisihan lalu juga cukup lumayan. Malmo mampu menjadi runner-up Grup I setelah berhasil dua kali menundukkan tim kuat Turki, Besiktas. Kunci permainan mereka adalah pertahanan yang kuat dan serangan balik cepat yang mematikan.
Dari laga pertama melawan Besiktas Oktober lalu, Malmo yang bermain di kandang tercatat hanya menguasai bola sebanyak 43 persen. Yang mengesankan, mereka hanya mencatatkan dua tembakan ke arah gawang dan keduanya berbuah menjadi gol. Sementara Besiktas tak berhasil mencetak gol meskipun melancarkan enam tembakan.
Pada laga kedua di markas Besiktas, Malmo kembali menunjukkan efektifitas permainan mereka. Hanya menguasai 39 persen bola, Malmo berhasil melancarkan 10 tembakan dengan satu diantaranya berhasil menjadi gol.
Kekuatan utama Malmo terletak pada bek Andreas Vindheim dan penyerang Marcus Antonsson. Vindheim yang beroperasi sebagai bek kanan dikenal cukup rajin membantu timnya melakukan serangan balik. Dia tercatat telah menciptakan tiga assist dalam enam laga babak penyisihan Liga Europa.
Sementara Antonsson merupakan penyerang yang patut diwaspadai lini belakang Chelsea. Pemain asli Swedia ini memiliki kekuatan dalam duel satu lawan satu dengan pemain belakang lawan. Kecepatan serta tubuh yang mencapai 184 cm menjadi modal utama pesepakbola berusia 27 tahun tersebut.
Masalah bagi Chelsea adalah mereka lemah menghadapi serangan balik cepat seperti yang kemungkinan akan diperagakan Malmo. Hal itu terlihat jelas pada kekalahan yang mereka alami dari Bournemouth dan Manchester City.
Tiga dari empat gol Bournemouth saat itu tercipta melalui serangan balik cepat sementara satu gol lainnya berasal dari skema bola mati. Bournemouth yang hanya mencatatkan 32 persen penguasaan bola pun berhasil melepaskan tujuh tendangan ke arah gawang Kepa Arrizabalaga.
Rapuhnya lini belakang Chelsea itu juga dibarengi dengan masalah ketajaman lini depan mereka yang tak kunjung teratasi. Meskipun telah mendatangkan Gonzalo Higuain, Chelsea kerap kesulitan menjebol gawang lawannya.
Belum padunya Higuain dengan Eden Hazard dan pemain Chelsea lainnya menjadi pekerjaan rumah kedua Sarri untuk memenangkan laga melawan Malmo.
Rosler sendiri cukup mengetahui kekuatan Chelsea. Pria asal Jerman itu pernah bersua dengan The Blues di ajang Piala FA 2013 lalu. Saat itu dia menangani tim divisi dua Inggris, Brentford FC. Hasilnya cukup lumayan. Brenford mampu menahan imbang Chelsea 2-2 pada laga pertama meskipun akhirnya harus menyerah 0-4 pada laga kedua di Stamford Bridge.
Jika Maurizio Sarri mampu menyelesaikan dua pekerjaan rumahnya tersebut, maka sangat besar kemungkinan Chelsea mampu membawa pulang kemenangan. Laga Liga Europa antara Malmo Vs Chelsea akan tersaji pada Jumat dini hari pukul 03.00 WIB dan disiarkan secara langsung oleh RCTI serta Total Sport Blast 1.