TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Real Madrid, Gareth Bale, terancam mendapatkan sanksi berat karena selebrasi golnya pada laga kontra Atletico Madrid akhir pekan lalu. Selebrasi gol Bale dinilai memprovokasi suporter Atletico.
Bale mencetak satu gol, saat Real Madrid mengalahkan Atletico Madrid 3-1 di Wanda Metropolitano, Sabtu pekan lalu. Bale menjebol gawang Jan Oblak pada menit ke-74 untuk menciptakan gol ke-100 pemain asal Wales itu saat berseragam Los Blancos.
Saat merayakan golnya, Bale membuat berlari ke sudut lapangan. Dia menekuk lengan tangan kanannya ke atas, dan menempatkan tangan kiri di atas lengan kanannya.
"Bale mengangkat lengan kanannya di dekat kepalanya dengan tanda provokasi yang jelas kepada para penggemar, kemudian memberikan gerakan yang bisa dilihat sebagai hal asusila dan menghina oleh melipat lengannya dan memukulnya dengan tangan lainnya,” bunyi pernyataan resmi pengelola Liga Spanyol.
Dalam budaya Spanyol apa yang dilakukan Bale disebut 'corte de mangas'. Itu dianggap setara dengan mengangkat jari tengah.
Selebrasi Bale tersebut sempat memicu kemarahan suporter Atletico Madrid. Mereka membalasnya dengan mengacungkan jari tengah kepada eks pemain Tottenham Hotspur tersebut.
Di dunia maya, gaya Bale tersebut juga terus menjadi pembicaraan dan video selebrasinya menjadi viral.
Atas kejadian itu pengelola Liga Spanyol telah berkirim surat kepata otoritas sepak bola Spanyol RFEF. Mereka meminta RFEF mengambil tindakan atas selebrasi Bale tersebut.
Jika Komisi Pertandingan RFEF menilai perayaan gol itu dilakukan Gareth Bale dengan niat menghasut suporter Atletico, maka dia terancam hukuman larangan bertanding 4 hingga 12 laga. Itu merupakan salah satu hukuman paling berat di Liga Spanyol.
MARCA