TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) didesak menggelar kongres luar biasa (KLB). Hal itu untuk merespons pelaksana tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono ditetapkan menjadi tersangka oleh Satuan Tugas Antimafia Bola.
Baca: Joko Driyono Tersangka, PSSI Lumpuh? Ini Penegasan Gusti
Pengamat sepak bola Akmal Marhali menyatakan dengan bertambahnya anggota Komite Eksekutif (executive committee/Exco) yang menjadi tersangka, KLB relevan untuk digelar. "Posisi PSSI saat ini setengah lumpuh," kata Akmal saat dihubungi, Sabtu, 16 Februari 2019.
Akmal menilai posisi yang dipegang Joko Driyono amat strategis. Oleh sebab itu, lanjut dia, para pemangku kepentingan (stakeholder) di federasi saat ini harus menginisiasi langkah-langkah strategis untuk menyelamatkan PSSI.
Baca: Joko Driyono Tersangka, dari Johar Lin Eng sampai Vigit Waluyo
"Pilihan terbaik ada KLB. Untuk membahas masalah yang sedang terjadi dan melakukan langkah perubahan di komposisi Exco," kata dia.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola menetapkan Joko Driyono sebagai tersangka. Ia dijerat pasal 363 dan/atau pasal 265 dan/atau pasal 233 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dan/atau memasuki dengan cara membongkar, merusak, atau menghancurkan barang bukti yang telah terpasang garis polisi oleh penguasa umum.
Selain Joko Driyono, anggota Exco lain yang juga menyandang status sebagai tersangka atas kasus suap di kompetisi Liga Indonesia ialah Johar Ling Eng. Satu anggota Exco lainnya, yakni Hidayat sudah mendapat sanksi dari Komite Disiplin PSSI karena melakukan pengaturan skor di laga PSS Sleman dan Madura FC. Ia pun lantas memilih mundur dari posisinya.
ADITYA BUDIMAN