TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional Indonesia di bawah usia 22 tahun (Timnas U-22) akan menjalani laga perdana di turnamen Piala AFF U-22 pada Senin, 18 Februari 2019. Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri mengatakan anak asuhnya harus waspada karena persaingan di tingkat Asia Tenggara semakin ketat.
Menurut Indra, perkembangan kualitas sepak bola di Asia Tenggara makin meningkat. Tak hanya di tingkat tim nasional senior, tim junior pun dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, semakin kompetitif.
Meski demikian, mantan pelatih Bali United itu optimistis anak asuhnya bisa bersaing dengan negara lain di Piala AFF U-22. "Kami siap dan harus meningkatkan level (permainan)," ucapnya dalam situs resmi PSSI, Sabtu, 16 Februari 2019.
Bagi Indra, keterlibatan Timnas U-22 di Piala AFF amat positif. Sebab, sepanjang tahun ini akan ada dua agenda penting lainnya, yakni kualifikasi Piala Asia U-23 dan pesta olahraga dua tahunan SEA Games. Tim pelatih, ucapnya, akan terus mematangkan materi pemain untuk menghadapi dua agenda utama tersebut.
Di Piala AFF U-22, Indra Sjafri tidak membawa tiga pemain yang kerap menjadi andalan di skuadnya, yaitu Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), Saddil Ramdani (Pahang FA), dan Ezra Walian (RKC Waalwijk). Mereka absen tampil karena harus membela klubnya di luar negeri.
Ketidakhadiran mereka tak terlalu dipusingkan Indra. Ia menegaskan 23 pemain yang dibawa ke Piala AFF merupakan pemain terbaik hasil kompetisi dalam negeri. "Kami membawa tim terbaik yang telah melalui proses seleksi. Mereka buah dari kompetisi Indonesia," kata Indra.
Pada Piala AFF U22, Indonesia berada di Grup B bersama Malaysia, Myanmar dan tuan rumah Kamboja. Garuda Muda akan melewati pertandingan pertama melawan Myanmar di Stadion Nasional, pada Senin, 18 Februari sore.
PSSI | ADITYA BUDIMAN
