TEMPO.CO, Jakarta - Persib mengusung target kemenangan saat menjamu Arema FC dalam pertemuan pertama babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin 18 Februari 2019.
Namun, mewujudkan misi ini tak akan semudah membalikkan telapak tangan. Pasalnya, skuad Singo Edan bukanlah tim sembarangan. Bukan hanya soal kasta dan nama besar, tetapi juga catatan sejarah Arema FC di turnamen Piala Indonesia.
Sejak turnamen sepak bola terbesar di Indonesia ini bergulir, tim kebanggaan Aremania itu sudah dua kali mencicipi gelar juara. Hanya berselisih satu gelar dari sang raksasa Piala Indonesia, Sriwijaya FC, yang sudah mengoleksi tiga gelar. Artinya, pada babak 16 besar ini, Pangeran Biru bakal berjuang melawan tim yang punya tradisi juara.
Bahkan, pada pergelaran Piala Indonesia 2010, Persib dihentikan Arema FC pada babak 8 besar. Setelah menderita kekalahan 0-3 di Stadion Kanjuruhan, Maung Bandung hanya mampu membalas dengan kemenangan 2-0 di Stadion Si Jalak Harupat lewat dua gol yang disumbangkan oleh Christian Rene Martinez.
Meski di atas kertas rekor Arema FC lebih unggul, pelatih Miljan Radovic tetap percaya diri menatap laga besok. Ia ingin tren positif Maung Bandung di Piala Indonesia saat ini bisa terus berlanjut. Apalagi dalam tiga laga terakhir Maung Bandung di Piala Indonesia, Febri Hariyadi dan kawan-kawan tak pernah kebobolan.
“Kita siap, karena ini momentum. Karena setiap latihan semua pemain luar biasa, mereka selalu mempersiapkan untuk menang besok,” tegasnya dalam sesi jumpa pers menjelang laga di 1933 Dapur & Kopi, Jalan Sulanjana, Bandung, Minggu 17 Februari 2019.
Sayangnya, Radovic dipastikan tak bisa menurunkan dua pemain andalannya di laga esok. Ezechiel N’Douassel masih dalam perjalanan kembali ke Bandung, sedangkan Supardi Nasir tengah dalam masa pemulihan dari sakit.
“Ezechiel tidak bisa, dia akan kembali ke Bandung besok. Soal Supardi, dia tidak bisa karena saya dapat informasi dia sedang sakit,” ungkap pria asal Montenegro itu.
Dengan kata lain, absennya Ezechiel akan membuka jalan bagi penyerang muda Persib untuk kembali tampil dan unjuk gigi. Sebut saja M. Wildan Ramdhani yang baru pulih dari cedera dan sang eks penyerang Indonesia U-19, Muchlis Hadi Ning.
“Tapi, kita ada pemain lain yang bisa menggantikan mereka dan saya berharap semuanya bagus,” tuturnya.
Bukan tak mungkin sang pria yang berjuluki “The Professor” itu akan menampilan formasi dan skema baru untuk mengobrak-abrik lini pertahanan Singo Edan pada laga nanti.
Di kubu lawan, pelatih Milomir Seslija punya rekor bagus setiap kali bertemu Persib. Dari empat pertemuan melawan Maung Bandung, Milo mampu meraih dua kali hasil imbang dan dua kali kemenangan. Tentunya ini akan menjadi modal yang baik bagi Arema FC.
“Ya dalam empat laga terakhir saya tidak pernah kalah lawan Persib. Dua kali menang dan dua kali imbang. Kalian tahu, di sepakbola selalu ada harapan. Saya punya harapan,” katanya dalam sesi jumpa pers.
Menukangi salah tim yang punya tradisi di Piala Indonesia, pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu pun bertekad untuk mendapatkan hasil positif.
Tapi, dirinya paham betul bahwa pertarungan nanti akan menjadi pertandingan yang penuh tekanan dan sarat gengsi. Selain beradu strategi dan taktik, laga sudah dipastikan akan menjadi pertarungan mental dan motivasi.
“Ini seperti derby, dengan motivasi lebih besar, jelas berbeda. Akan ada atmosfer yang bagus juga. Ini adalah pertarungan mental,” ujar pelatih Arema FC ini.
PERSIB.CO.ID