TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-22 Indonesia gagal meraih kemenangan pada laga pertama babak penyisihan grup B Piala AFF U-22. Bermain di National Stadium, Phnom Penh, Kamboja, skuad Garuda Muda ditahan imbang Myanmar 1-1.
Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri, menyatakan tak puas dengan hasil itu. Dia mengakui bahwa timnya lalai sehingga kebobolan lebih dahulu pada laga itu.
"Pertandingan pertama selalu sulit. Babak pertama bisa dilihat, gol mereka tercipta karena kesalahan dari pemain. Mereka kurang siap mengantisipasi," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Tempo.
"Setelah itu kami pelan-pelan bangkit. Tapi ini performa bukan seperti biasa kami bermain seperti di uji coba sebelumnya."
Indra menyatakan bahwa kondisi lapangan yang menggunakan rumput sintetis bukan sebuah alasan untuk tampil tak optimal. Menurut dia, masalah utamanya adalah karena Myanmar bermain ngotot pada awal pertandingan.
"Soal kondisi lapangan, itu bukan alasan. Myanmar juga bermain di lapangan yang sama.Harus adaptasi iya, saya setuju. Tapi itu bukan alasan kami nggak bisa meraih poin penuh."
"Myanmar bermain ngotot dengan pressure tinggi. Itu alasan kami sulit mengembangkan permainan di awal."
Hasil imbang 1-1 itu membuat peluang kedua tim sama-sama masih terjaga untuk lolos dari Grup B untuk melaju ke babak semifinal. Pada laga selanjutnya, Timnas U-22 Indonesia harus menghadapi Malaysia sementara Myanmar menghadapi tuan rumah Kamboja.
Indra menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh kepada para pemain sebagai persiapan menghadapi Malaysia. Yang pasti, menurut dia, Timnas U-22 tetap akan bermain menyerang.
"Pasti akan ada evaluasi. Saya punya banyak pengalaman bahwa ketika menghadapi Malaysia selalu berat. Tapi kami akan tetap terapkan attacking game dan target harus menang," kata pria berusia 56 tahun itu.
Laga kedua babak penyisihan Grup B Piala AFF U-22 antara Timnas U-22 Indonesia vs Malaysia akan berlangsung pada Rabu mendatang 20 Februari 2018.
PSSI