TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemain Chelsea dikabarkan mengadakan pertemuan darurat untuk membicarakan masa depan manajer mereka, Maurizio Sarri. Hal itu terjadi setelah Chelsea dikalahkan Manchester United 2-0 pada babak kelima Piala FA di Stamford Bridge.
Setelah dikalahkan Manchester United pada Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris itu, digilas Manchester City 6-0 di Liga Primer Inggris, dan digasak Bournemouth, rekor Sarri membawa Chelsea 18 tak terkalahkan secara beruntun, seakan tidak artinya apa-apa lagi.
Perubahan drastis penampilan Chelsea di bawah manajer baru mereka, Maurizio Sarri, terjadi sejak pergantian tahun pada Januari 2019 lalu.
Suporter Chelsea di Stamford Bridge saat menjamu Manchester United, terutama pada babak kedua, mencela penampilan tim kesayangannya dan taktik permainan Sarri yang dikenal dengan sebutan Sarri-Ball. Mereka berteriak, “F*** Sarri-ball’.
Menurut Sky Sports, para pemain senior Chelsea bertemu secara khusus setelah pertandingan memalukan di Stamford Bridge itu. Direksi Chelsea juga dikabarkan sangat prihatin dengan keadaan timnya, terutama akan menghadapi pertandingan pekan ini, yaitu melawan Malmo pada pertemuan kedua 32 besar Liga Europa, Jumat dinihari mendatang. Mereka sebelumnya menang 2-1 di kandang Malmo.
Setelah melawan Malmo, Chelsea akan menyongsong pertandingan babak final Piala Carabao melawan Manchester City.
Koran The Telegraph mengklaim Sarri sebentar lagi akan dipecat dan digantikan asisten manajernya, Gianfranco Zola, sampai akhir musim ini.
Maurizio Sarri mengakui tidak mudah untuk mengubah suasana di kamar ganti pemain Chelsea. “Jika kami menang tiga kali, empat pertandingan beruntun, caranya sangat mudah. Sulit untuk menang lima pertandingan beruntun,” kata manajer Chelsea asal Italia ini seperti dikutip Metro.co.uk.