TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Chelsea, Maurizio Sarri, disarankan untuk tak berkeras mempertahankan gaya permainannya menjelang laga kedua babak 32 besar Liga Europa Jumat dini hari nanti. Saran itu diberikan pengamat sepak bola Paul Merson setelah akhirnya dua pemain Chelsea buka suara soal bagaimana sulitnya menerapkan Sarri-ball di lapangan.
Chelsea kini hanya berpeluang meraih gelar juara di dua kompetisi, Liga Europa dan Carabao Cup, setelah pada Selasa kemarin disingkirkan Manchester United dari Piala FA. Pada dini hari nanti mereka bisa mengamankan langkah ke babak 16 besar Liga Europa jika berhasil minimal menahan imbang klub asal Swedia Malmo.
Merson menilai Chelsea kemungkinan besar akan bisa melewati hadangan Malmo. Hanya saja, mereka masih harus menghadapi hadangan Manchester City pada laga final Carabao Cup akhir pekan nanti.
Mantan pemain Arsenal dan Timnas Inggris itu menyarankan Sarri menjadikan laga melawan Malmo sebagai ajang mencari strategi baru bagi timnya untuk menghadapi Manchester City.
"Dia harus fleksibel. Jika dia bermain dengan cara yang sama, Sarri-ball, maka Chelsea akan hancur berkeping-keping oleh Manchester City dan itu akan menjadi akhir bagi Sarri," ujar Merson seperti dilansir laman Sky Sports.
Merson menambahkan bahwa Sarri-ball telah terbukti gagal diterapkan terhadap Manchester City. Kekalahan 0-6 dari The Citizens di ajang Liga Inggris pada 10 Februari membuktikan bahwa mereka membutuhkan pendekatan baru untuk menghadapi laga tersebut.
"Dia gila jika mempertahankan keinginannya. Chelsea butuh perubahan. Jika Chelsea kembali kalah dengan tiga atau empat gol, maka Sarri akan berakhir" katanya.
Selain untuk menghadapi Manchester City, perubahan gaya permainan juga dibutuhkan Chelsea untuk memperbesar peluang mereka menjuarai Liga Europa. Bagaimana pun, mereka akan mendapatkan lawan yang semakin kuat pada babak berikutnya. Karena itu sangat penting bagi Chelsea untuk menemukan gaya permainan yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas tim mereka.
SKY SPORTS
