Kemenangan atas City akan berarti banyak bagi Chelsea dan Sarri. Pertama, ini akan jadi kesempatan balas dendam setelah kekalahan memalukan 0-6 di Etihad. Kedua, posisi Sarri sebagai manajer akan makin aman di mata petinggi klub. Ketiga, tentu Chelsea punya satu trofi juara musim ini.
Namun tentu bukan hal mudah mengalahkan tim asuhan Josep Guardiola tersebut. Tim berjulukan The Citizens itu sedang berada di atas angin. Sergio Aguero dan kawan-kawan sukses menumbangkan Schalke 04 dalam laga tandang leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis lalu. Empat hari sebelumnya, City mengunci satu tiket ke babak perempat final Piala FA setelah mengalahkan tim lemah Newport County dengan skor 4-1.
Meski begitu, bukan hal mustahil bagi Chelsea untuk menekuk City di Wembley, besok. Sebab, Chelsea pernah mengalahkan Manchester biru pada pertemuan pertama dalam Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, 9 Desember 2018. Syaratnya, Chelsea harus tampil trengginas seperti kala itu. Meski kalah penguasaan bola dari City, Chelsea justru bikin lebih banyak peluang gol.
Sarri pun sedang memutar otak untuk mengulang kesuksesan tersebut. Namun, dari hasil evaluasi melawan Malmo, pelatih berusia 60 tahun itu menyebutkan timnya bermain buruk dan tak fokus pada 30 menit awal. Sarri pun menekankan agar anak didikannya tak mengulangi kesalahan tersebut di hadapan City.
"Selama 30 menit awal laga melawan Malmo kami bermain gugup. Kami gagal alirkan bola dengan cepat. Kalau kami lakukan kesalahan itu di final nanti, tentu akan jadi bencana," kata mantan Manajer Napoli itu.
Walhasil, sebagai persiapan final Piala Liga Inggris, Sarri ingin menggenjot mental dan kepercayaan diri para pemainnya. Sarri mengingatkan, dalam partai besar, justru kematangan mental dan ketenangan pemain menjadi kunci kemenangan. "Logikanya, kemampuan terbaik pemain tak akan bisa keluar jika dia tak percaya diri," ujarnya.
Selanjutnya: Nasib Sarri dan Pelaing Man City