Kepa sendiri kemudian membela diri melalui media sosial miliknya. “Kecewa dan sedih karena gagal menjadi juara. Kami bertarung sampai akhir melawan tim hebat. Kami akan terus bekerja bersama untuk menjadi lebih kuat,” kata dia.
Ia melanjutkan, “Saya juga ingin mengklarifikasi sejumlah fakta dalam pertandingan hari ini. Yang pertama, saya menyesal bagaimana kesan yang muncul pada akhir pertandingan. Tidak ada niat saya untuk mengingkari pelatih atau segala keputusannya.”
Ia juga beranggapan insiden itu merupakan kesalahpahaman. “Saya pikir semuanya ini terjadi karena kesalahpahaman dalam suasana panas pertandingan final perebutan sebuah gelar. Pelatih berpikir saya tidak dalam posisi bisa bermain dan saya berkeinginan menunjukkan sikap bahwa saya dalam kondisi baik untuk terus menolong tim,” Kepa menegaskan.
“Ketika dokter merawat saya di bangku cadangan dan memberi pesan, saya merasa bahwa kesan yang terjadi tidak sesuai dengan maksud saya. Saya menghormati penuh pelatih dan wewenangnya,” kata Kepa.
Selanjutnya: Siapakah Kepa?