TEMPO.CO, Jakarta - Dua mantan bintang Manchester United, Gary Neville dan Nemanja Vidic, mendesak direksi klub United untuk segera meningkatkan status Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer tetap tim berjuluk Red Devils ini.
Sampai ketika Manchester United mengimbangi Liverpool tanpa gol di Stadion Old Trafford, Manchester, Minggu malam, 24 Februari 2019, Solskjaer adalah manajer sementara. Perjanjiannya ketika menggantikan Jose Mourinho, Desember lalu, Solskjaer adalah caretaker manager atau bos lapangan interim sampai akhir musim ini, sebelum Manchester United memilih siapa yang layak menjadi bos tetap mereka di lapangan, bisa Solskjaer atau orang lain.
Tapi, Solskjaer sudah memberikan kemajuan luar biasa buat Manchester United setelah ditinggalkan Mourinho. Di bawah asuhan mantan penyerang Setan Merah dari Norwegia itu, tim yang bermakas di Old Trafford belum terkalahkan di semua kejuaraan lokal di Inggris sampai pertandingan Minggu malam. 24 Februari 2019, itu.
Manchester United mencetak 11 kemenangan dalam 13 pertandingan perdana di bawah asuhan Solskjaer, sebelum menjamu Liverpool di Liga Primer Inggris. Diasuh Solskjaer, Manchester United baru sekali kalah, yaitu melawan Paris Saint-Germain pada pertemuan pertama babak 16 besar Liga Champions.
Manchester United memang turun lagi dari urutan keempat ke peringkat kelima Liga Primer Inggris karena hanya bermain 0-0 melawan Liverpool, Minggu lalu itu.
Tapi, di Old Trafford, Minggu malam lalu itu, suporter Setan Merah tidak lagi meneriakkan, “Attack. Attack!” seperti ketika di bawah asuhan Jose Mourinho, jika tidak ada gol. Tapi, fans Red Devils itu meneriakkan,” Ole Gunnar Solskjaer.”
Gary Neville dalam wawancara dengan media setelah pertandingan itu mengatakan ia merasa Manchester United akan menghadapi pemberontakan jika klub ini tidak kunjung memutuskan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer tetap.
“Tiga bulan lalu, jika masih 0-0 di kandang, mereka akan menyanyikan, ‘attack, attack, attack’,” kata Neville kepada Sky Sports. “Kini mereka semua menyanyikan, ‘Ole Gunnar Solskjaer" pada babak kedua. Suasana telah berubah sepenuhnya,” Neville melanjutkan.
“Publik berada di sisinya. Saya pikir pada saat ini, jika anda duduk di jajaran direksi tim, anda tidak dalam posisi memberikan jabatan itu (manajer tetap) kepada orang lain. Jika itu terjadi, akan ada pemberontakan,” Neville menegaskan.
Nemanja Vidic mengatakan sebagai sesama mantan bintang Manchester United, ia bisa merasakan bagaimana Solskjaer mengerti sepenuhnya soal kultur klub ini.
Vidic menilai hal tersebut sangat menolong Solskjaer membawa Manchester United mencatat prestasi istimewa. “Adalah untuk bilang jika ada mantan pemain yang bisa melakukan pekerjaan yang sama. Memenangi begitu banyak pertandingan adalah menakjubkan,” kata Vidic kepada Sky Sports.
“Ia tahu sejarah klub ini dan harapan suporternya. Ia menampikan sepak bola menyerang dan suporter inginn permainan yang menarik. Kami dulu menonton United bertahun-tahun bermain seperti itu,” kata legenda bek tengah Manchester United ini.