TEMPO.CO, Jakarta - Jose Mourinho meyakini bahwa kegagalan Mohamed Salah tampil berprestasi selama membela Chelsea membuatnya menyendiri dan bersikap naif. Sosok Salah diungkapkan Mourinho setelah penyerang Mesir itu gagal membawa Liverpool mengalahkan Everton, Minggu 3 Maret 2019.
Salah bergabung dengan Chelsea setelah ditransfer dari Basel FC, Swiss, pada Januari 2014 dengan pembayaran 11 juta pound sterling atau sekitar Rp 205,96 miliar. Saat itu Salah masih berusia 21 dan ia gagal tampil mengesankan di klub Liga Primer Inggris yang berdomisili di London sebelah barat itu. Salah hanya mencetak dua gol dalam 19 pertandingan pada semua kompetisi, sebelum ia dijual ke AS Roma pada 2016.
Meski tampil mengecewakan di Liga Inggris saat berseragam Chelsea, Liberpool memilih Salah untuk membawanya kembali ke Liga Primer pada 2017, dengan harga transfer 34 juta pound sterling dari AS Roma.
Salah kemudian menjadi salah satu pemain penyerang terbaik di dunia. Produktivitas dan ketajamannya di Liverpool menimbulkan kritik tentang keputusan Mourinho menjualnya sewaktu di Chelsea.
Dalam wawancara dengan beIN SPORTS, Salah mengatakan saat di Chelsea itu Salah belum siap secara fisik dan mental untuk bermain di Liga Primer Inggris.
“Kemudian ia pergi ke Italia dan menimba pengalaman di Fiorentina dan Roma. Ketika ia kembali ke Liga Primer Inggris, ia sudah beradaptasi secara fisik dan mental,” kata Mourinho.
Salah mencetak 32 gol dalam 36 pertandingan untuk memenangi sepatu emas Liga Primer dalam musim pertamanya bersama Liverpool dan menjadi pemain terbaik Liga.
Setelah membawa Liverpool menembus final Liga Champions musm lalu, Salah tampil tak maksimal bersama Mesir di Piala Dunia 2018 Rusia sebagai imbas dari cederanya setelah ditelikung Sergio Ramos pada final Liga Champions.
Kini Salah masih tajam tak belum lagi seeksplosif seperti pada penampilan perdananya di Liverpool. Ia membuang satu peluang untuk membol gawang Everton, Minggu lalu.
METRO.CO.UK | SOCCERNET