TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United akan mengemban misi berat dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions. Si Setan Merah dalam kondisi tertinggal 0-2 saat menjalani laga tandang ke markas Paris Saint-Germain, Stadion Parc des Princes, Paris, Perancis, Kamis dinihari WIB, 7 Maret 2019.
Pelatih sementara MU, Ole Gunner Solksjaer, tidak patah arang dengan situasi ini. Mengambil inspirasi dari masa-sama ia bermain untuk Manchester United, pria asal Norwegia itu menilai tak ada yang tak mungkin dalam sepak bola.
Baca: Jadwal Liga Champions Pekan Ini: Ada Aksi MU dan Real Madrid
Solskjaer lantas merujuk pada peristiwa 20 tahun silam, saat dia menjadi kunci keberhasilan MU menjuarai Liga Champions 1999. Saat itu United bisa memenangi final melawan Bayern Munchen dengan dramatis.
Awalnya Setan Merah tertinggal 0-1 pada 90 menit waktu normal. Tetapi drama terjadi di saat injury time karena MU mampu mencetak dua gol. Yang pertama dicetak Teddy Sheringham pada menit ke 90+1. Sedangkan gol penentuan dicetak Ole Gunner Solksjaer pada menit ke 90+2.
Menurut Solskjaer, kemenangan itu karena semangat pantang menyerah dan tetap melakukan yang terbaik yang selalu diusung Manchester United. Ia pun ingin membawa semangat itu saat lawatannya ke Stadion Parc des Princes.
Baca: Didera Cedera, Begini Mungkin Nasib Manchester United Lawan PSG
"Kami tahu ini adalah tempat yang sulit untuk dilalui dan kami juga tahu mereka bermain sangat baik di Old Trafford. Jadi itu adalah tantangan besar bagi para pemain kami - untuk pergi ke sana dan menunjukkan apa yang bisa kami lakukan,” kata Solskjaer.
Manajer 46 tahun akan berjanji memberikan perlawanan hebat. "Tapi kami harus mencobanya, untuk membuatnya menjadi permainan dengan banyak gol di dalamnya. Kami lebih suka menang 4-2 daripada mencoba mendapatkan 2-0,” Kata Solksjaer.
Solskjaer pun menegaskan akan meminta para pemain Manchester United untuk meningkatkan tensi permainan di 15-20 menit terakhir.
THE SUN | EKO WAHYUDI