TEMPO.CO, Jakarta - Suporter Paris Saint-Germain mendesak agar keberhasilan Manchester United menembus babak perempat final Liga Champions dibatalkan, karena pelanggaran kecil dalam pertandingan di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis 7 Maret 2019.
Dalam pertandingan pertemuan kedua babak 16 besar Liga Champions yang dimenangi United 3-1 itu, pemain pengganti Mason Greenwod tidak memiliki angka dan huruf yang benar di belakang bagian kostumnya.
Faktanya, huruf dan angka dari nomor punggung pemain berusia 17 tahun itu tampaknya diambil dari toko klub PSG, karena lambang tim dari Prancis itu terlihat di bagian bawah kedua angka kostum Greenwood. Sekelompok pendukung PSG yakin bahwa United harus dipaksa untuk memberikan tempat mereka di perempat final karena melanggara peraturan dari badan sepak bola Eropa, UEFA.
Salah satu suporter PSG mengunggah foto kostum pemain pengganti United yang dinilai salah itu melalui Instagram dan bilang, “Manchester dapat didiskualifikasi dari Liga Champions karena penomoran kostum Greenwood berasal dari toko klub PSG dan peraturan UEFA menetapkan bahwa semua penomoran harus identik dengan klub yang bersangkutan.”
“Aturan UEFA dengan jelas mengatakan bahwa penomoran harus identik untuk setiap pemain di tim yang sama. Tetapi, bagi saya UEFA tampaknya tidak mungkin untuk menerapkan aturan ini karena kami tahu bahwa mereka anti-PSG dan kami tidak dapat berbuat apa-apa, " tulis suporter PSG yang lain.
Tapi, sayangnya buat pendukung PSG, peraturan UEFA hanya menetapkan bahwa nomor dan huruf kostum pemain harus sesuai dengan dimensi yang ditentukan dan harus kontras dengan warna kaus. Mengingat bahwa angka dan izin kosum Greenwood diambil langsung dari kostum Jordan milik PSG, United memastikan bahwa mereka tidak melanggar peraturan UEFA.
Di sisi lainnya, kubu PSG marah dengab reaksi kemenangan mengejutkan 3-1 United di Paris. Setelah United dikalahkan PSG 2-0 pada pertemuan pertama, United akhir bisa lolos ke peempat final Liga Champions berkat keunggulan gol pada partai tandang dalam kedudukan agregat 3-3. Eric Cantona dan ayah dari Neymar dikabarkan saling menyampaikan ujaran kebencian setelah pemain legendaris United dari Prancis itu melalukan selebrasi kemenangan di depan pendukung tuan rumah di Parc des Princes.
Neymar sendiri harus diredam emosinya di dalam terowongan lalu-lintas pemain karena berusaha menghampiri wasit. Hal ini menyusul keputusan kontroversial yang memberikan kesempatan kepada Marcus Rashford mencetak gol dari titik penalti dan membawa Manchester United ke perempat final.
METRO.CO.UK | SKY SPORTS