TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan Timnas U-22 meraih juara Piala AFF U-22 2019 tidak lepas dari racikan Indra Sjafri. Bagi Indra prestasi tersebut ikut menambah koleksi gelar juara di Piala AFF menjadi dua.
Sejauh ini perjalanan kepelatihan Indra tidak pernah jauh dari tim nasional usia muda. Pernah menangani klub Liga Indonesia, Bali United, Indra seolah tak kuasa menolak pinangan federasi melatih Garuda Muda untuk kali kedua.
Hasilnya pun memuaskan. Selain berhasil menemukan talenta-talenta muda, seperti Egy Maulana dan Witan Sulaeman, pelatih asal Sumatera Barat itu terbilang sukses meraih target yang ditetapkan. Teranyar, anak asuhnya berhasil membawa trofi Piala AFF U-22.
Namun keberhasilan itu bukan tanpa cibiran. Indra sadar bila ada pihak yang menyebut dirinya hanya jago menangani pemain muda. Ia pun membantahnya.
Sebagai pelatih, Indra mengatakan, ingin melalui jenjang atau proses bertahap. "Kalau diminta ke Timnas senior saya tidak mau. Saya harus tempuh dulu tangga U-23," ucap Indra kepada Tempo di Jakarta, Rabu pekan lalu.
Bila suatu hari federasi meminta menangani Timnas senior, lanjutnya, ia bakal mempunyai materi pemain yang kaya. "Akan gampang kalau diminta ke (Timnas) senior karena prosesnya sudah dilalui setahap demi setahap," ucapnya.
Indra Sjafri menyatakan keberhasilan menangani Timnas usia muda tidak lepas dari materi pemain yang didapat. Ia bersyukur rekan-rekannya dan pelatih di daerah masih ikut membantu mencari pemain bertalenta. "Sekarang PSSI sudah ada kompetisi usia muda dan banyak pemain U-19 yang saya kenal," kata dia.
SAPTO YUNUS | ANGELINA ANJAR | ADITYA BUDIMAN