TEMPO.CO, Bekasi - Peluang Mitra Kukar untuk lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2019 pupus sudah. Tim berjuluk Naga Mekes mengalami kekalahan kedua dari Bhayangkara FC dengsn skor 1-2 di babak penyisihan grup B yang digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin sore, 11 Maret 2019.
Sejatinya klub asal Tenggarong, Kalimantan Timur itu unggul lebih dulu melalui Achmad Faris Ardiansyah di menit ke-11. Tapi, keunggulan itu tak bisa dipertahankan sampai pertandingan usai. Bhayangkara FC berhasil membalikkan keadaan melalui Andersen Salles di menit ke-53 (pinalti), dan Herman Zumafo Epandi di menit ke-74.
"Ya, kita sudah unggul dulu. Tapi, saya sedang mencari celah karena pemain kami 50 persen baru," kata Pelatih Mitra Kukar, Sukardi Kardok dalam jumpa pers usai laga.
Dengan komposisi pemain berubah dibandingkan musim lalu, Sukardi mengaku harus berani bongkar pasang pemain di dalam laga tersebut. Hal itu dilakukan agar menemukan skuat inti untuk menjalani Liga 2 musim ini.
"Kalau tidak (bongkar pasang) nanti titik temunya ndak ada, titik temunya untuk pertandingan sebenarnya Liga 2," kata dia.
Meski demikian, kata dia, Sukardi mengakui Bhayangkara FC bermain lebih baik daripada skuatnya. Di laga itu pula, Sukardi menyebut penampilan anak asuhnya mengalami kemajuan dibandingkan ketika dibantai 3-0 ketika melawan Bali United di laga perdana. "Pertandingan melawan Bhayangkara FC ini sudah ada kemajuan," ujar dia.
Mitra Kukar pada musim ini harus bermain di Liga 2 karena terdegradasi. Sebab, tim ini hanya finish di peringkat ke-16 Liga 1 musim lalu.
Penyerang Mitra Kukar, Muhammad Rafly Mursalim mengatakan, timnya terus mengalami kemajuan sebelum turun di laga resmi Liga 2 setelah pemilihan umum pada April mendatang.
"Menurut saya tim sudah mulai bagus performanya, dan secara tim kita sudah bagus. Kekurangan-kekurangan diperbaiki dengan tim pelatih, dan teman-teman, mudah-mudahan bisa lebih baik ke depannya," kata Rafly.
ADI WARSONO