TEMPO.CO, Bangkalan - Persela Lamongan dianggap sebagai underdog pada babak 8 besar Piala Presiden 2019, namun Madura United tak mau meremehkan tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu. Apalagi laga tersebut akan digelar di Stadion Surajaya Markas Persela, yang kerap jadi tempat sial bagi Madura United. Statistik mencatat, dua musim terakhir, Madura United tak pernah menang di stadion tersebut.
Baca: Jadwal Bola Babak 8 Besar Piala Presiden, Dimulai 28 Maret 2019
Manajer Madura, Haruna Soemitro, menilai laga kontra Persela, yang akan berlangsung 31 Maret, akan menjadi ujian yang bagus untuk menguatkan mental pemain kedua tim. Sebelum melakoni kompetisi resmi Liga 1 setelah Pemilu Presiden April nanti.
"Siapapun lawan Persela di home tidak ada yang mudah. Madura dalam 2 tahun belum pernah menang lawan di sana. Jadi ini adrenalin game yang bagus untuk semuanya menjelang kompetisi resmi," kata dia, Rabu, 20 Maret 2019.
Pelatih Madura United, Dejan Antonic, menilai bukan perkara mudah menaklukkan tim asuhan pelatih Aji Santoso itu. Persela yang lolos ke babak 8 besar dengan status juara grup E, sedangkan Madura lolos dengan status runner-up terbaik, adalah bukti Persela bukan tim yang bisa diremehkan.
"Tim Persela solid. Pemain mudanya banyak dipertahankan. Pemain asingnya baru," kata Dejan usai latihan di Stadion Gelora Bangkalan.
Namun Dejan optimistis Madura United dan kawan-kawan bisa mengatasi Persela. Bila dua tim tangguh bertemu, penentunya adalah siapa yang lebih fokus selama pertandingan lebih berpeluang menang. "Tentu saya optimis, kalau tidak optimis, lebih baik main bulu tangkis," ucap dia.
MUSTHOFA BISRI