TEMPO.CO, Palembang--Mantan bintang sepak bola Barcelona, Ronaldinho dipastikan batal bermain dan memberikan klinik kepelatihan di hadapan ribuan pesepakbola muda Indonesia dan khususnya Palembang, Sumatera Selatan. Pasalnya hingga kini panitia belum mendapatkan izin menggunakan Stadion Gelora Sriwijaya jakabaring dari pihak pengelola yaitu PT Jakabaring Sport City (PT JSC). Padahal menurut humas panitia Alex Noerdin Cup, Riduan Tumenggung, pihaknya sudah mengajukan surat permohonan secara resmi ke pihak JSC.
"Kami sudah berkirim surat sejak 3 bulan lalu," kata Riduan, Kamis, 23 Maret 2019. Mantan bintang Barcelona Ronaldinho akan mengadakan tur ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan panitia Alex Noerdin Cup sebagai salah satu ajang pencarian bakat pesepakbola usia 12-14 tahun di Sumatera Selatan.
Ronaldinho akan bermain dan memberikan pelatihan singkat dihadapan sekitar 50 anak terbaik dari 17 kabupaten dan kota. Namun perhelatan yang akan berlangsung pada 30-31 Maret ini dipastikan batal dan panitia mencari tempat lain yang lebih representatif. "Jakabaring milik umum yang bisa disewa oleh siapapun," ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Alex Noerdin Cup, Eddy Sofyan, yang juga ketua Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) menambahkan pihaknya tidak mendapatkan alasan yang jelas dari pengelola PT. JSC. Padahal menurut Eddy kedatangan mega bintang akan berdampak positif bagi ekonomi dan pariwisata di Palembang dan Sumsel. Meskipun kecewa, Eddy memastikan Ronaldinho akan tetap datang ke Indonesia dengan bermain di Gelora Bung Karno, Jakarta. "Kami kecewa karena akan ada sekitar 7000 anak muda yang berharap bisa bertemu dengan Ronaldinho," ujarnya.
Sementara itu tiga pimpinan utama PT. JSC belum memberikan tanggapan soal batalnya Ronaldinho main di Stadion Jakabaring, dengan alasan sedang ada kegiatan masing-masing. Meina Palo, dirut PT JSC, mengaku dia sedang berada di luar kota sehingga ia mendelegasikan bawahannya untuk memberikan keterangan. Sedangkan Jessi selaku direktur marketing PT JSC mengatakan dia sedang mengikuti sebuah pertemuan dan menjanjikan pada kesempatan berikutnya. Selanjutnya Bambang Supriyanto, direktur operasional PT JSC, merasa tidak memiliki kapasitas untuk memberikan keterangan.
PARLIZA HENDRAWAN