TEMPO.CO, Jakarta - Pertandingan fase grup kualifikasi Piala AFC U-23 di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, hari ini, Minggu, 24 Maret 2019, mulai pukul 20.00 WIB, seperti menjadi ujian kenaikan kelas bagi pelatih Indra Sjafri yang kini menangani Timnas U-23.
Lima tahun lalu, setelah sukses membawa Timnas U-19, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan, menjuarai Piala AFF U-19 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, dan mengalahkan juara bertahan Piala Asia U-19, Korea Selatan, dalam partai terakhir fase grup di Stadion Utama, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pasukan Indra menemui antiklimaks dalam putaran final Piala Asia U-19 2014 di Myanmar.
Menghadapi Australia, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan dalam penyisihan Grup B, kecemerlangan Evan Dimas dan kawan-kawan dari Gelora Delta Sidoarjo sampai Gelora Bung Karno, seakan-akan tidak ada artinya apa-apa. Mereka menjadi juru kunci Grup B karena gagal bersaing dengan tiga negara tersebut.
Pada putaran final Piala Asia U-19 2018, tim asuhan Indra Sjafri menghasilkan prestasi lebih baik, yaitu perempat final sebelum Egy Maulana Vikri dan kawan-lawan dikalahkan Jepang 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno.
Target semifinal untuk Piala Asia U-19 pada dua kesempatan itu, agar bisa lolos ke putaran final Piala Dunia U-20, tampaknya masih terlalu tinggi buat timnas asuhan Indra Sjafri.
Kini polanya nyaris berulang. Setelah membawa Timnas U-22 menjuarai Piala AFF U-22 di Kamboja, pasukan Indra Sjafri menghadapi tantangan yang jauh lebih berat dalam kualfikasi Piala AFC U-23 bersama Timnas U-23 di Vietnam.
Timnas U-23 sudah kalah 0-4 dari Thailand dan hari ini harus menang melawan tuan rumah Vietnam, yang diperkuat sejumlah pemainnya yang pernah tampil di Piala Dunia U-20 dan pemain yang membawa Vietnam menempati peringkat kedua Piala Asia ini.
Indra Sjafri tentu tidak ingin kesalahan seperti saat menghadapi Thailand terulang saat melawan Vietnam. Ia mengatakan sudah menyiapkan taktik khusus untuk menahan gempuran tim Vietnam sekaligus mencetak gol ke gawang mereka. "Kami akan menanggapi taktik mereka dengan taktik kami," kata Indra Sjafri seperti dikutip dari Antara.
Vietnam mengandalkan serangan dari sisi sayap. Saat menghadapi Brunei Darussalam, dua dari enam golnya berawal dari umpan silang dan setidak-tidaknya ada tiga peluang emas lain yang bersumber dari lebar lapangan.
Hal ini tentu harus diwaspadai Indonesia. Apalagi, Vietnam memiliki pemain yang bisa melakukan variasi serangan.
Untuk melaju ke putaran final Piala AFC U-23 tahun 2020, Indonesia harus mengalahkan Vietnam dan Brunei Darussalam pada dua laga terakhirnya. Indonesia akan lolos ke putaran final di Thailand jika menjadi juara grup. Skenario kedua, Garuda Muda bisa lolos ke Thailand dengan menjadi peringkat kedua, dengan catatan Thailand yang sudah pasti lolos Piala U-23 Asia 2020 sebagai tuan rumah berada di posisi satu Grup K.