TEMPO.CO, Jakarta - Bek Kiri Nico Schulz menjadi pahlawan kemenangan Jerman atas Belanda pada laga kualifikasi Euro 2020 dini hari tadi. Pesepakbola berusia 25 tahun itu mencetak gol pada menit ke-90 yang membuat Jerman menang 3-2.
Schulz merupakan salah satu nama baru yang dibawa oleh Pelatih Joachim Low ke Timnas Jerman. Debutnya bersama tim Panser baru terjadi pada September tahun lalu saat Jerman meladeni Peru pada laga uji coba.
Meskipun tercatat baru lima kali bermain untuk tim senior Jerman, Schulz menunjukkan bahwa pilihan Low cukup tepat. Pasalnya dia tercatat sudah mencetak dua gol dan satu assist sejauh ini.
Schulz mengawali karir sepak bolanya dari klub Hertha Berlin. Dia masuk tim senior Hertha sejak berusia 16 tahun. Lima tahun bersama Hertha, dia hengkang ke Borussia Munchengladbach pada 2015 dan dua musim lalu pindah ke TSG Hoffenheim.
Meski tak terlalu menonjol, pemain dengan postur tubuh 180 cm itu selalu menjadi pilihan timnas Jerman di level junior, mulai dari U-15 sampai U-21. Namun di level senior Joachim Low tampaknya tak lebih memilih Jonas Hector.
Low mulai melirik Schulz setelah dia berhasil membawa Hoffenheim masuk ke jajaran empat besar Liga Jerman dalam dua musim terakhir. Pada musim 2017-2018, Schulz dan Hoffenheim apes karena harus bertemu Liverpool pada babak kualifikasi Liga Champions. Namun musim ini dia berhasil membawa klubnya itu ke kompetisi tertinggi antar klub di Eropa tersebut.
Sebagai seorang bek sayap Schulz tak hanya lugas saat bertahan, dia juga dikenal cukup agresif dalam membantu lini serang timnya. Kemampuan individu dan umpan yang mumpuni membuat dia bahkan kerap dipercaya bermain sebagai gelandang sayap hingga penyerang sayap. Musim ini saja dia sudah mencetak dua gol dan tujuh assist untuk Hoffenheim, catatan yang cukup baik untuk seorang bek kiri.
Kuat dalam berduel udara serta cukup baik dalam beradu satu lawan satu menjadi kelebihan lain dari bek yang pernah diincar oleh Arsenal tersebut. Dia juga merupakan tipikal pemain pekerja keras yang selalu bergerak begitu timnya kehilangan bola. Kecerdasan dalam membaca situasi di lapangan juga merupakan nilai tambahan bagi Schulz.
Sebagai pesepakbola, Schulz mengaku menyimpan hasrat tinggi. Tak hanya ingin membawa Jerman meraih gelar juara Piala Eropa dan Piala Dunia, Schulz juga memimpikan bermain di klub besar Eropa. Inter Milan menjadi klub impiannya. Meskipun demikian, dia mengaku senang bermain di Hoffenheim saat ini.
"Saya ingin bermain untuk klub top Eropa suatu hari nanti. Klub yang bisa merepresentasikan sesuatu yang besar, bermain di Liga Champions setiap tahun. Saya ingin berkompetisi dengan pemain terbaik setiap tahunnya, itu impian saya," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan media Sportbuzzer.
"Inter Milan selalu menjadi tim impian saya. Tetapi saat ini saya sangat senang karena saya bermain di klub hebat seperti Hoffenheim dan saya merasa sangat baik."
Langkah Nico Schulz untuk bermain di klub Eropa tampaknya akan terbuka lebar jika dia terus mampu tampil apik bersama klub dan Timnas Jerman. Dengan usia yang sudah 25 tahun, musim ini merupakan waktu yang tepat bagi dia untuk mewujudkan impiannya tersebut.
BAVARIAN FOOTBALL| UEFA| BLEACHER REPORT