TEMPO.CO, Jakarta - Klub sepak bola Sriwijaya FC meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) membayar dana distribusi yang belum diberikan. Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid mengatakan ada sejumlah dana yang belum diberikan dari operator liga ke klub.
Menurut dia, bila dana tersebut sudah diberikan maka akan langsung digunakan membayar tunggakan pemain dan pelatih. "Ini bukan lempar-lemparan tapi itu (dana distribusi) hak klub," kata Faisal saat dihubungi, Senin, 8 April 2019.
Sebelumnya, kata Faisal, Sriwijaya sudah mengirim surat permintaan pencairan dana distribusi ke PT LIB. Dalam surat itu disebutkan dana apa saja yang belum diberikan, seperti dana rangking dan rating Liga 1 2017, dana sisa kontribusi tahap 7 dan 8 Liga 1 2018.
Ia menyebut total dana distribusi yang belum diberikan mencapai sekitar Rp 4 miliar. Sementara gaji yang belum dibayarkan ke beberapa pemain, menurut Faisal, bervariasi selama periode November hingga Desember 2018.
Faisal enggan disebut lepas tanggung jawab ihwal tunggakan gaji pemain. Ia menyatakan solusi untuk pembayaran gaji pemain sudah dirancang oleh manajemen klub, yakni dari sumber dana distribusi. "Solusi sudah ada. Jadi dibayar langsung dari Liga ke pemain, tidak usah melalui klub," ucapnya.
Pelaksana tugas harian Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Gusti Randa akan memberi waktu untuk menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemain di internal klub. Ia berharap pemain tidak mengadu persoalan gaji ke federasi sepak bola dunia. "Ada Sriwijaya dan PSMS (yang menunggak gaji). Saya minta diselesaikan dulu oleh klub," kata Gusti Randa.
ADITYA BUDIMAN