TEMPO.CO, Jakarta - Dirijen Aremania, Yuli Sumpil, mengatakan sudah menyiapkan sejumlah aksi untuk laga final kedua Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jumat malam ini, 12 April 2019. Dalam aksinya, Yuli meyakini Aremania sudah cukup dewasa dan tidak bertindak yang merugikan tim.
Arema FC akan menjamu Persebaya pada final kedua mulai pukul 20.00 WIB. Aremania dipastikan akan memadati setiap sudut stadion. Sebab, 40 ribu lembar tiket yang dicetak sudah ludes terjual.
"Kalau saya pribadi ini final yang seru apalagi melawan rival. Mudah-mudahan Arema bisa menang dan membawa harum nama Malang, memberikan yang terbaik untuk Aremania. Ayo bernyanyi sekuatnya selama 90 menit," ucap Yuli.
"Bikin pertandingan suasana meriah, jadikan ini laga yang khitmad dan emosional tapi dengan batasan-batasan. Ayo kita kreativitas tapi yang tidak merugikan tim. Kita berpegang tangan, berangkulan, satu suara untuk Arema," sambungnya.
Yuli nampaknya tidak ingin kejadian yang menimpa Aremania dan Arema FC pada Liga 1 musim 2018 lalu terulang. Sepanjang musim 2018 lalu, Arema FC dan Aremania sempat mendapat beberapa hukuman karena insiden yang terjadi. Yuli bahkan sempat dihukum larangan masuk stadion seumur hidup, kini hukuman itu sudah dicabut.
Karena itu, Yuli berharap agar Aremania lebih bijak dalam memberikan dukungan pada Arema FC. Dukungan yang diberikan tetap harus maksimal, bukan hanya dari teriakan di dalam stadion, tapi juga dukungan dalam bentuk doa agar Singo Edan jadi juara.
"Semampu kita, kita keluarkan semua energi. Mungkin teman-teman besok final ini suatu sejarah di mana ini juga laga besar untuk Aremania dan Arema. Kita saling menjaga Malang, sambut dengan euforia dan semangat. Kita juga harus berdo'a," tutup Yuli.
Dalam final kedua Piala Presiden nanti, Arema FC lebih diunggulkan untuk juara karena mampu menahan Persebaya 2-2 pada pertemuan pertama lalu dan kini akan bermain di kandang sendiri.
PSSI