TEMPO.CO, Jakarta - Kemungkinan Manchester United akan sedikit terpecah perhatiannya sebelum menghadapi pertarungan “hidup-mati” di Stadion Camp Nou, Barcelona, Rabu dinihari mendatang, 17 April 2019, karena ada laga Arsenal di kandang Watford dinihari nanti, Selasa 16 April 2019.
Di Camp Nou itu adalah pertaruhan terbesar Ole Gunnar Solskjaer sejak diangkat sebagai manajer tetap Manchester United. Bisa dibayangkan, sebuah tim yang kalah pada laga kandang perempat final Liga Champions Eropa, kemudian harus menang di kandang Barcelona, untuk bisa lolos.
Bukan perkara umum ada tim yang bisa membalikkan keadaan di Camp Nou, sampai saat ini hanya segelintir, termasuk Chelsea, rekan United di Liga Primer Inggris, pada Liga Champions 2012 –era Fernando Torres dan kawan-kawan di Stamford Bridge.
Tapi, ada peluang sejarah Torres cs itu berulang pada Rabu dinihari nanti. Apalagi pasukan Ole Gunnar Solskjaer sudah membuktikan keajaiban mereka untuk membalikkan keaadaan ketika menyingkirkan wakil Prancis, Paris Saint-Germain, pada 16 besar.
Alhasil, peluang 50-50 dan Ole Gunnar Solksjaer dengan pasukannya di Manchester United akan makin berusha keras memperbesar prosentase mereka untuk menembus semifinal Liga Champions, jika dinihari nanti, Arsenal mengalahkan Watford dalam Liga Primer Inggris.
Pasalnya, jika menang dinihari nanti, Arsenal akan mendepak posisi Manchester United dari urutan kelima Liga Primer Inggris. Jika itu terjadi, Arsenal akan meraih nilai 66, sama dengan nilai peringkat keempat, Chelsea. Selisih gol akan menentukan siapa yang berhak di urutan keempat dan kelima.
Kalau itu terjadi, Chelsea yang Minggu malam lalu seperti sarat beban ketika dikalahkan Liverpool kemungkinan akan turun ke peringkat kelima. Dan, Manchester United, dengan nilai sekarang, 64, akan melorot lagi ke peringkat keenam pada lima pertandingan terakhir musim ini.
Artinya bila kemungkinan buruk itu terjadi, Manchester United akan semakin kehilangan peluang kesempatan main di Liga Champions, jika kalah di kandang Barcelona dinihari nanti.
Manchester United sendiri terakhir menang 2-1 melawan West Ham, Sabtu lalu, di liga domestik, berkat dua gol penalti dari Paul Pogba.
Meski menang, Ole Gunnar Solskjaer –yang diangkat sebagai manajer tetap United pada bulan lalu- mengatakan, “Mereka (West Ham) bermain lebih baik dibandingkan kami. Saya tidak berpikir ada orang yang tidak setuju dengan pendapat saya,” seperti dikutip dari Metro.co.uk.
Pendapat Solksjaer mungkin ada benarnya. Laju Manchester United seperti tersendat lagi jutru ketika ia sudah dipastikan sebagai manajer tetap tim berjuluk The Red Devils itu.
Tapi, di sisi lain, biasanya ada pendapat bagaimana seorang manajer atau pelatih tim mengatur ritme agar mencapai puncak pada penampilan yang menjadi target utama.
Artinya, Manchester United main tidak ngotot dan sedikit menghemat stamina melawan West Ham. Tujuannya agar United bisa bertarung habis-habisan sepenuh tenaga di kandang Barcelona.
Martin Keown, mantan libero Arsenal, di Mirror, memprediksi Manchester United yang akan terpental dari lima besar pada akhir musim Liga Primer Inggris.
Lepas dari apakah Keown mengusung misi tersembunyi Arsenal untuk menyatakan prediksinya atau tidak, posisi Manchester United di Liga Primer Inggris menjelang akhir musim ini memang masih gamang atau labil.
Karena itu, perhatian Manchester United mungkin akan sedikit “terganggu” dengan laga Arsenal dinihari tadi. Tapi, Setan Merah tampaknya sudah bersiap memang laga di Camp Nou, Rabu dinihari mendatang, sebagai penentuan hidup-mati wajah mereka musim ini.