TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United akan menjamu Manchester City dalam lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Kamis dinihari nanti, 25 April 2019. Pertandingan akan dimulai 01.45 WIB.
Manchester United akan tampil dalam kondisi terluka. Mereka baru saja dibantai 0-4 di Goodison Park, kandang Everton, Ahad lalu. Usai laga itu pecah pula pertengkaran di ruang ganti Manchester United. Para pemain saling tuding menjadi penyebab kekalahan.
Dalam laga versus Everton itu, Manchester United tak ubahnya seperti pasukan zombie. Mereka tumpas dengan empat gol tanpa balas.
Akibatnya, ledakan pun terjadi di ruang ganti. Disebutkan situasi tersebut tak lebih baik dari ketika mereka bersitegang dengan Jose Mourinho pada September-Oktober tahun lalu.
Namun akhirnya suasana menjadi hening saat Ole Gunnar Solskjaer angkat bicara. Lalu disusul oleh stafnya. “Mereka bicara dengan jujur,” kata Pogba.
Dari mulut mereka, Pogba dan para pemain lainnya menangkap sebuah pernyataan keras tentang permainan mereka hari itu.
“Kami tidak menghargai diri sendiri, klub, dan fan. Apa yang kami lakukan melecehkan semuanya, termasuk mereka yang bekerja dengan menggantungkan hidup pada kami,” kata Pogba dalam sebuah acara di stasiun televisi, Senin lalu.
Pogba melanjutkan, semua yang terjadi pada Ahad lalu membuat mereka marah terhadap diri sendiri. “Sekarang kami ingin membuat suasana menjadi lebih baik. Kami harus tunjukkan di lapangan,” kata dia.
Hanya ada waktu tiga hari untuk Pogba cs menunjukkan perubahan itu, yakni saat menghadapi lawan berat, yakni tim sekota Manchester City, dinihari nanti.
Keadaan kedua klub itu bak langit dengan bumi. City saat ini tengah mengincar gelar juara Liga Primer dan berada di atas angin. Penampilan mereka stabil. Mereka juga memperagakan permainan sepak bola yang menawan.
Sebaliknya, United tengah kepayahan. Dari delapan laga, mereka kalah lima kali. Itu sebabnya, eks striker Inggris Chris Sutton memprediksi pasukan Pep Guardiola akan menang mudah bahkan dengan skor besar seperti yang terjadi pada musim 2010/2011, kala membantai United 6-1 di kandangnya sendiri.
"Kalau mereka bermain seperti saat melawan Everton, City bisa mendapatkan skor layaknya sebuah pertandingan kriket,” ujar dia.
Namun komentator lainnya, Jamie Carragher, berbeda pendapat. Justru yang harus waspada adalah Manchester City. Dia menggarisbawahi kebangkitan United setelah dipermalukan Everton. “Saya kira Pep tidak menginginkan itu,” katanya.
Derby kali ini menjadi perhatian. Bila City menang, jalan menuju gelar juara semakin lempang. Sebaliknya, andai United berhasil menaklukkan tetangganya itu, fan Liverpool akan bersorak girang. “Seumur hidup saya, baru kali ini saya mendukung United untuk menang,” kata James Milner, pemain Liverpool.
Namun semua itu tak berdampak apa-apa buat Manchester United. “Enggak ada urusan dengan City dan Liverpool,” kata Pogba.
Mereka hanya perlu menang. Sesuai dengan harapan mereka untuk tetap berpeluang finis di zona empat besar. Pogba dkk tentu paham mereka harus bangkit untuk mengembalikan kegembiraan pendukungnya.
Soal kekalahan oleh Everton, David De Gea telah meminta maaf di media sosial. Juga Solskjaer yang secara terbuka menyampaikannya di Goodison Park.
Namun maaf saja tidak bisa mengobati luka. Menang di Old Trafford adalah jawabannya.
Selanjutnya: head-to-head dan perkiraan pemain