TEMPO.CO, Jakarta - Hamka Hamzah mengkritisi jadwal kompetisi Liga 1 2019 yang berulang kali mundur. Kapten tim Arema FC menyebut hal itu sebagai kelemahan dari operator yang harus segera diperbaiki.
Menurutnya, tak perlu jauh-jauh studi banding ke liga-liga di Eropa atau Asia seperti Jepang untuk menentukan jadwal yang baik dan ideal. Pemain stopper senior itu meminta operator belajar dari Thailand atau Malaysia di tingkat Asia Tenggara.
"Coba lihat, di Thailand atau Malaysia liganya sudah memasuki paruh musim, sementara di Indonesia mulai saja belum, malah harus ditunda lagi, ini yang harus diperbaiki," kata Hamka kepada Wearemania.net.
Pemain 35 tahun itu meminta PSSI selaku induk sepak bola tanah air dan PT Liga Indonesia Baru sebagai operator Liga 1 2019 berbenah. Hamka menyarankan jadwal kompetisi sebaiknya dirancang sejak jauh-jauh hari.
"Kalau bisa, kompetisi musim ini belum selesai sudah disusun jadwal untuk kompetisi musim berikutnya. Jangan sampai nanti berbenturan dengan agenda-agenda pemerintah dan timnas. Itu pelajaran buat kita, sudah berpuluh tahun selalu begini, tidak pernah ada perubahan," jelasnya.
Dicontohkannya, Liga Malaysia selesai di bulan Juni, sementara Liga 1 2019 baru memasuki pekan awal. Perbedaan jadwal itu menyulitkan klub mencari pemain dari liga-liga luar dan pemain lokal yang mau berkarier di liga luar.
"Tentu enak kalau kompetisi kita dimulai awal tahun lalu berakhir di bulan Juni, lalu ada turnamen-turnamen, barulah libur pemain. Kalau mau musim ini mengorbankan masa libur pemain, kemudian kompetisi musim berikutnya maksimal digelar Februari 2020. Tidak masalah berkorban kalau ke depannya bisa lebih tertata," tegas kapten Arema FC pemilik kostum bernomor 23 ini.
WEAREMANIA.NET