Enoh Eyong, eks rekan setim Eriksen cs saat bermain di Ajax tak heran dengan prestasi mantan klubnya saat ini. Menurut dia, Ajax memang hanya tinggal menunggu waktu kebangkitan saja.
Dia menyatakan bahwa dalam dua dekade terakhir Ajax memang terus mencari generasi emas yang bisa membawa mereka kembali ke puncak kejayaan di Eropa.
"Orang seringkali hanya melihat pemainnya saja, tetapi ada sistem pemantauan pemain berbakat di belakang itu semua. Banyak pemain Ajax tak berada di sana pada usia delapan atau sembilan tahun. Mereka rata-rata terpantau saat berusia 14,15 atau 16 tahun dari klub lain," ujarnya seperti dilansir laman Sky Sports.
Di Ajax, para pemain muda tersebut ditempa agar dapat bermain sesuai dengan filosofi klub itu, total football. Menurut Eyong, para pemain muda tersebut tak hanya berlatih keterampilan mengumpan, menembak serta menggiring bola.
"Ini tak hanya soal bagaimana bermain dengan baik. Ya, para pemain itu bisa menembak, mengumpan dan membawa bola, tetapi Ajax ingin pemain lebih dari itu."
"Mereka ingin pemain yang bisa berpikir seperti pemain Ajax karena mereka memasukkan filosofi itu ke dalam cara mereka melatih dan bermain. Ini adalah masalah mentalitas dan juga keterampilan."
"Itulah yang mendefinisikan Ajax. Mereka bekerja keras menghasilkan itu. Ada latihan khusus yang mereka lakukan yang memungkinkan para pemain bermain seperti itu. Jadi bagi mereka untuk merekrut pemain muda, mereka perlu memastikan bahwa mereka memiliki kualitas yang tepat yang dapat memberi masukan ke dalam cara berpikir Ajax."