TEMPO.CO, Jakarta - Milomir Seslija meminta pemainnya melupakan posisi inti di Piala Presiden 2019. Pelatih Arema FC itu ingin anak asuhnya kembali bersaing untuk mendapatkan posisi di tim inti untuk kompetisi Liga 1 2019 mendatang.
Saat mengalahkan tim Liga 3, Singhasari FC dalam laga uji coba, Senin 29 April 2019, pelatih yang akrab disapa Milo itu memainkan tim utama di Piala Presiden 2019 dengan sedikit modivikasi. Pada babak pertama, kiper Kartika Ajie, dan duet bek tengah Hamka Hamzah serta Arthur Cunha digantikan Sandi Firmansyah, Rachmat Latief dan Ikhfanul Alam.
"Ini bukan tim inti dan tim cadangan yang bermain, tapi saya mencampur pemain. Tidak ada pemain inti atau pelapis bagi saya. Mereka semua mendapatkan porsi yang sama dalam latihan, dan punya kesempatan yang sama untuk dimainkan," kata Milo kepada Wearemania.net.
Pemain yang mendapatkan posisi di tim utama pada pergelaran Piala Presiden 2019 yang dijuarai Arema kemarin menurutnya bukan jaminan kembali mendapatkan tempat yang sama di Liga 1 2019. Para penggawa Singo Edan harus bersaing lagi secara sehat, baik dalam sesi latihan maupun di laga uji coba.
"Okelah mereka kemarin membawa tim ini menjadi juara di Piala Presiden 2019. Kami mendapat gelar juara, medali, dan trofi. Ssekarang lupakan semua itu. Semua pemain kini punya kesempatan yang sama, harus bertarung demi posisi baru di tim utama," katanya.
Di kompetisi Liga 1 2019 nanti menurut pelatih asal Bosnia itu banyak lawan yang berbeda yang akan dihadapi Arema. Tentu komposisi pemain berbeda pada setiap laga harus ditampilkannya sebagai pelatih.
"Kita tidak bisa memakai pemain yang sama setiap saat, jadi semua pemain harus siap. Apalagi, ada pemain yang dipanggil timnas nantinya, atau ada pemain cedera. Kita harus menyiapkan pemain alternatifnya, semua harus siap menggantikan," kata pelatih Arema FC berusia 54 tahun ini.
WEAREMANIA.NET