TEMPO.CO, Jakarta - Kekalahan 0-4 Barcelona melawan Liverpool dinihari tadi, Rabu 8 Mei 20019, di Stadion Anfield, akan diingat seperti kekalahan mereka dalam kejuaraan lainnya di Sevilla, Athena, dan Roma. Tapi, kekalahan yang satu ini akan lebih menyakitkan.
Salah koran olahraga di Spanyol, Marca, menyebut kekalahan telak Barcelona dari Liverpool pada pertandingan pertemuan kedua babak semifinal Liga Champions 2018-2019 ini adalah kegagalan bersejarah, dari atas ke bawah.
Itu adalah sebuah kegagalan karena Barcelona memiliki keuntungan menang 3-0 pada semifinal pertama dan absennya dua penyerang andalan Liverpool, Mohamed Salah dan Roberto Firmino, dalam liga dinihari tadi.
Pemain bek kiri Barcelona, Jordi Alba, dinilai membuat sangat banyak kesalahan melawan Liverpool di Anfield. Dua gol Liverpool berasal dari pergerakan di daerah operasinya.
Barcelona juga dikritik kurang punya konsentrasi untuk mengantisipasi bek kanan Liverpool, Trent Alexander-Arnold, bergerak cepat melakukan tendangan penjuru, sehingga Divock Origi bisa membobol gawang Barcelona.
Liverpool jauh lebih baik, menurut Marca, tapi Barcelona tampil sangat buruk dan mereka diprediksi akan saling menyalahkan satu sama lain.
Pelatih Ernesto Valverde akan mendapat banyak pertanyaan tentang kemampuannya mengatasi situasi seperti ini. Musim lalu, pada perempat final, Barcelona menang 4-1 melawan AS Roma, tapi kemudian bisa kalah 0-3. Tahun ini terulang pada semifinal, Barca menang 3-0 di Camp Nou sebelum tumbang 0-4 di Anfield.
Lionel Messi juga akan dihakimi atas ketidakmampuannya mencetak satu gol pun di Anfield setelah membobol gawang Liverpool dua kali di Camp Nou. Ini adalah sebuah kegagalan bersejarah Barcelona yang tidak akan mudah mereka lupakan.