TEMPO.CO, Jakarta - Gol ketiga Tottenham Hotspur yang dicetak Lucas Moura ke gawang kiper Ajax Amstedam, Andre Onana, di Johan Cruyff Arena dinihari tadi, Kamis 9 Mei 2019, terjadi pada injury time yang begitu kritis, menit ke-90+6.
Biasanya, tambahan waktu setelah menit ke-90 dalam pertandingan normal ini jarang sekali melewati enam menit. Jadi bisa dibayangkan, para pemain Ajax mungkin sudah bersiap-siap melakukan selebrasi pada semifinal kedua Liga Champions ini.
Sebab, dengan hasil 2-2 di Johan Cruyff Arena dinihari tadi dan menang 1-0 di Tottenham Hotspur, Ajax Amsterdam akan lolos ke final Liga Champions untuk pertama kali sejak periode 1990-an, dengan keunggukan agregat 3-2.
Adalah injury time biasanya dilakukan bila dalam standar laga 90 menit terjadi kejadian-kejadian yang menghambat permainan mengalir secara terbuka di lapangan. Misalnya pelanggaran lawan sehingga sang pemain tergeletak di lapangan beberapa saat. Protes kepada wasit atau perang mulut atau malah fisik di antara pemain.
Adapun injury time tak jarang menciptakan sensasi: keajaiban mendadak yang mengubah hasil sepanjang 90 menit. Sensasinya semakin bertambah jika hal itu terjadi pada injury time setelah menit ke-90+5. Sebab, hanya tinggal beberapa menit lagi.
Dan, pada saat segenting itulah, Lucas Moura menjadi juru selamat Tottenham Hotspur. Setelah nyaris tampak akan tersingkir setelah ketinggalan 0-2 dinihari tadi, anak-anak Spurs berada di balik aksi spektakuler Lucas Moura untuk memberondong tembakan ke gawang Ajax dengan tiga gol itu.
Bagaimana hal itu bisa dilakukan Lucas Moura dan kawan-kawan?
“Kami berbicang sebelum pertandingan bahwa ketika kamu bekerja dan ketika kamu merasa hal itu dilakukan karena rasa cinta dan bukan karena stres. Itu adalah gairah cinta yang ada dalam tim ini,” kata Manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.
“Kami menunjukkan bahwa kami mencintai olahraga dan sepak bola ini. Hari ini begitu menakjubkan. Adalah sebuah kebahagiaan menyaksikan pertandingan seperti ini, karena tingkat kesulitan tinggi untuk berkompetisi di level seperti ini,” Pochettino melanjutkan.
“Saya sangat berbahagia sebagai seorang pelatih, untuk masuk dalam sepak bola dan hidup dengan tipe sepak bola seperti ini. Mereka semua adalah pahlawan. Tapi, Lucas Moura adalah superpahlawan,” Manajer Tottenham Hotspur ini menegaskan.
METRO.CO.UK | ESPN