TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih asal Jerman, Jurgen Klopp, belum pernah membawa tim menjadi juara lagi sejak 2012, ketika membawa Borussia Dortmund berjaya di Bundesliga. Karena itu, Klopp tak mau terlena dengan sukses yang baru saja dicapai, yaitu maju ke babak final Liga Champions Eropa, untuk kedua kali berturut-turut.
Setelah sukses membawa Liverpool mengalahkan Barcelona 4-0 pada semifinal kedua Liga Champions di Anfield, Klopp langsung berfokus pada pertandingan terakhir pada Liga Primer Inggris 2018-2019 malam ini, Minggu 12 Mei, melawan peringkat ketujuh, Wolverhampton Wanderers di stadion kandang mereka itu.
Klopp dan para pemainnya langsung berfokus ke perebutan gelar juara Liga Primer Inggris. Meski, mereka tahu bila sang rival, Manchester City, menang di kandang Brighton & Hove Albion, malam ini, City sudah pasti juara.
Klopp sadar ia tak boleh melewatkan peluang sekecil apapun untuk membawa Liverpool menjadi juara divisi tertinggi Liga Inggris untuk pertama kali sejak 1990. Jalan terbaik adalah mengalahkan Wolves malam ini dan berharap Manchester City diimbangi atau dikalahkan Brighton pada saat yang sama.
“Kami berpikir tentang Wolves," kata Jurgen Klopp. “Anda mendapat ratusan pesan dan tak ada seorang pun bicara tentang akhir pekan ini. Sungguh tak dapat dipercaya. Semua bicara soal final (Liga Champions). Tapi, kami sekarang melawan Wolves.”
“Itu tidak berarti pencapaian prestasi Selasa malam lalu itu lebih kecil. Itu jelas salah satu momen bersejarah dalam sepak bola, tidak hanya buat Liverpool. Tapi, itu tidak ada hubugannya dengan akhir pekan ini, kecuali bahwa kita harus percaya diri,” Klopp melanjutkan.
Liverpool unggul sampai tujuh poin dari Manchester City di puncak klasemen, sampai sang juara bertahan itu mengalahkan mereka 2-1 pada 3 Januari lalu, yang menjadi satu-satunya kekalahan the Reds musim ini.
SKY SPORTS | BBC | ESPN