TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi Yordania di laga persahabatan FIFA pada Juni 2019. Yordania berposisi sebagai tuan rumah dalam pertandingan yang dijadwalkan berjalan 11 Juni 2019.
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Ratu Tisha menyatakan ada alasan tersendiri Indonesia bermain di tandang dalam laga nanti. Menurut dia, pilihan bermain di luar negeri agar pemain bisa menyesuaikan format kualifikasi Piala Dunia 2022 atau Piala Asia 2023 yang dilakukan dengan skema kandang-tandang. "Timnas akan main dua kali, satu away dan satu home," ucap Tisha di Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.
Dengan melakukan uji coba di luar negeri dan dalam negeri, Tisha menyebut, pemain diharapkan terbiasa dengan pergantian tempat bertanding. Dengan kata lain, pilihan laga kandang-tandang bagian dari simulasi yang dilakukan oleh pelatih Simon McMenemy. "Kami harus membiasakan travel dan pemain tetap bugar, itu yang jadi pertimbangan," ucapnya.
Di sisi lain, dipilihnya Yordania karena lawan merupakan salah satu tim terkuat di kawasan Asia. Tercatat, di peringkat FIFA saat ini Yordania berada di posisi 97 dengan 1229 poin. "Kami tidak tahu calon lawan Indonesia di kualifikasi nanti. Bisa saja Indonesia lawan tim kuat dan itu posisinya away," kata Tisha.
Sedangkan lawan kedua Timnas Indonesia ialah Vanuatu pada 15 Juni 2019. Hingga saat ini federasi belum bisa memutuskan pertandingan akan digelar di mana. Namun bila melihat standar lapangan internasional maka Stadion Utama Gelora Bung Karno masuk dalam kriteria tersebut. "Kami akan lihat persiapannya karena dekat dengan Lebaran," ucapnya.
Sementara untuk pemusatan latihan nasional (Pelatnas), lanjutnya, pelatih Timnas Indonesia senior akan mengumpulkan para pemain pada 23 Mei 2019. Sedangkan Pelatnas Timnas U-23 dijadwalkan berkumpul pada 28 Mei. "Timnas U-23 akan tampil di Merliom Cup Singapura," kata Tisha.
ADITYA BUDIMAN