TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City akhhirnya buka suara soal tudingan sejumlah pemainnya menghina suporter Liverpool Sean Cox atau pun tragedi Hillsborough dalam perayaan kemenangan mereka sebagai juara Liga Inggris musim ini. Dalam pernyataan resminya, Manchester City menilai tudingan tersebut tak berdasar.
“Lagu tersebut, yang telah menjadi nyanyian biasa selama musim 2018-19, mengacu pada final Liga Champions 2018 di Kiev. Setiap opini yang menyatakan bahwa itu berhubungan dengan lirik Sean Cox atau tragedi Hillsborough sepenuhnya tanpa dasar," bunyi pernyataan resmi Manchester City.
Sean Cox adalah suporter Liverpool yang menjadi korban penganiayaan oleh suporter AS Roma saat kedua tim bertemu di Liga Champions April lalu. Sementara tragedi Hillsborough merupakan kejadian tragis yang menyebabkan 96 orang meninggal dan 766 orang lainnya terluka pada laga semifinal Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest.
Para pemain Manchester City dituding menghina dua kejadian itu dalam perayaan mereka saat terbang dari markas Brighton ke Manchester akhir pekan kemarin. Sebuah video yang berbedar menyebutkan bahwa para pemain Manchester City menghina kedua kejadian tersebut dengan menggubah nyanyian suporter Liverpool yang biasa dikenal dengan judul, "Alez, Alez, Alez."
Manchester City sendiri menjadi juara Liga Inggris musim ini setelah berhasil membungkam Brighton 4-1 pada laga terakhir pekan lalu. Kemenangan itu membuat mereka unggul satu angka saja dari Liverpool di klasemen akhir.
Keberhasilan Manchester City tersebut mengubur harapan Liverpool untuk mengakhiri puasa gelar juara Liga Inggris yang terakhir kali mereka rebut pada 1990. Artinya, musim depan akan menjadi tahun ke-30 bagi Liverpool tak menggenggam trofi Liga Inggris.
SKY SPORTS| INDEPENDENT