TEMPO.CO, Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, mengatakan hasil imbang 1-1 saat melawan Kalteng Putra di kandang di luar ekspektasinya. Padahal sepanjang laga timnya mendominasi jalannya permainan.
"Pertandingan malam ini di luar ekspektasi. Karena kami berharap ingin 3 poin tadinya. Tapi kita hanya dapat 1 poin. Ini suatu kerugian," kata pria yang akrab disapa Djanur itu setelah laga, Selasa malam, 21 Mei 2019.
Meski tetap mendapatkan 1 poin, Djanur menilai hasil seri kontra Kalteng Putra berasa seperti kalah. "Kalau soal dari dulu belum bisa mengalahkan (Kalteng Putra) ya enggak tahulah, kebetulan saja," katanya.
Tapi yang pasti, menurut Djanur, timnya lebih mendominasi jalannya pertandingan tapi hasilnya sangat mengecewakan. "Saya pikir gol balasan mereka terlalu cepat setelah kami mencetak gol," katanya.
Persebaya sempat unggul lebih dulu lewat tendangan keras dari luar kotak penalti Misbakus Solikin pada menit ke-23. Tak berselang lama, tepatnya tiga menit kemudian, Patrich Wanggai berhasil menyamakan skor.
Atas hasil yang kurang memuaskan itu, Djanur meminta maaf karena telah mengecawakan Bonek, suporter fanatik Persebaya, yang tak henti-hentinya memberikan semangat timnya di tribun Stadion Gelora Bung Tomo.
"Kami juga sebenarnya kecewa juga dengan hasil ini. Tapi kami tidak boleh larut dalam kekecewaan ini. Kami harus bangkit menatap pertandingan-pertandingan ke depan," kata pelatih asal Majalengka ini.
Persebaya akan menjalani satu kali pertandingan sebelum libur Lebaran. Kali ini lawannya PSIS Semarang. Pertandingan antar-tim perserikatan itu akan digelar pada 30 Mei 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo.
NUR HADI