TEMPO.CO, Jakarta - Kiper PSS Sleman, Ega Rizky, memiliki cerita tersendiri dari laga melawan Arema FC. Pertandingan pembuka Shopee Liga 1 2019 itu juga sekaligus sebagai debutnya di kasta tertinggi Indonesia. Selama ini, nama Ega Rizky memang lebih banyak bergaung di kasta kedua alias Liga 2.
Kiper asal Banyumas berusia 26 tahun itu mengaku mendapatkan pelajaran penting di laga lawan Singo Edan lalu. Perbedaan ketatnya persaingan antara Liga 1 dan Liga 2 menjadi salah satu yang didapat mantan kiper PSCS Cilacap itu.
“Lawan Arema FC adalah pengalaman pertama saya di Liga 1. Sempat deg-degan. Namun alhamdulillah akhirnya mampu menjalankan tugas dengan baik,” kata Ega Rizky, Rabu, 22 Mei 2019. Dia menyebutkan jika ketatnya atmosfer di Liga 1 membuatnya harus lebih fokus tiap detiknya.
Lengah sesaat saja, kata Ega, maka dapat dipastikan bencana bagi tim akan datang. Raihan ilmu ini membuat Ega merasakan adanya kesadaran untuk dapat selalu fokus penuh dalam 2x45 menit alias selama laga berlangsung.
Dan pekan ini, Ega Rizky akan kembali beraksi di pentas Liga 1. Sesuai jadwal, pada pekan kedua, PSS akan kedatangan sang tamu, Semen Padang FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu, 25 Mei mendatang.
“Semoga saja tren positif kemenangan atas Semen Padang di final Liga 2 2018 lalu dapat kembali terulang,” kata Ega Rizky lagi.
Musim 2017, Ega Rizky sempat mengadu nasib mengikuti seleksi kiper di Bali United. Namun kemudian dia harus terlempar dari persaingan dan kembali ke Liga 2. Pada 2016, dia mencatat prestasi tinggi dengan membawa PSCS Cilacap menjadi juara di ISC B.
Pada tahun pertamanya bersama PSS Sleman pada 2018, dia juga mampu membawa Super Elang Jawa ini merebut gelar juara Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1 2019.
LIGA INDONESIA