TEMPO.CO, Bandung - Pelatih kepala Persib Bandung Robert Rene Alberts mengatakan anak asuhnya tidak merasa keberatan dengan agenda latihan yang dilakukan pada sore hari selama bulan puasa.
Dedi Kusnandar dan kawan-kawan memang rutin menggelar latihan pada petang menjelang magrib selama bulan ramadan. Intensitas latihan pun sama sekali tidak mengalami penurunan. Materi latihan yang disuguhkan tim pelatih tampak normal-normal saja dan tidak ada penurunan.
Pemain Persib tampak melahap materi latihan selama kurang lebih satu setengah jam di lapangan Arcamanik, Kota Bandung, Rabu, 23 Mei 2019. Robert membagi dua bagian tim Persib.
Kemudian dua bagian pemain itu dibagi menjadi dua bagian lagi. Mna mereka saling berhadapan untuk melakukan permainan internal. Setelah satu jam menggelar pertandingan internal, tim baru dibagi menjadi dua bagian saja dan kembali diharuskan melakukan pertandingan.
"Tidak ada masalah (latihan sore pada bulan ramadan), pemain terus mengalami peningkatan dan lebih baik. Jadi setelah ramadan selesai secepatnya kita bisa lebih siap untuk bertanding," kata Robert seusai latihan.
Pelatih dari Belanda itu mengatakan intensitas tinggi dalam latihan yang dilalui anak asuhnya pada bulan puasa hanya dijalani selama satu bulan saja. Jadi ke depannya, latihan akan digelar seperti biasa lagi.
"Pemain merasa lebih nyaman. Ini benar-benar latihan dengan intensitas tinggi, tapi ini tidak akan lama. Jadi bagus untuk pemain melakukan ini sekarang dan bisa membangun tim ini lebih kuat," ucapnya.
Partai kandang Persib melawan PS Tira harus diundur lantaran tidak mendapat izin dari pihak kepolisian. Semula laga itu akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 23 Mei 2019. Namun, PT Liga Indonesia Baru akhirnya memutuskan laga itu diundur setelah lebaran.
AMINUDDIN .A.S.