TEMPO.CO, Jakarta - Lini belakang Persebaya Surabaya mendapat sorotan setelah gagal meraih kemenangan pada dua pertandingan perdana Shopee Liga 1 2019. Salah satu personel di pertahanan Persebaya yang performanya mendapat sorotan yakni Rahmat Irianto.
Rahmat selalu menjadi pilihan utama pada dua laga awal Persebaya, yakni saat melawan Bali United dan Kalteng Putra. Pemain Timnas Indonesia U-23 itu menjadi pengganti Otavio Dutra yang harus absen karena mengalami cedera tulang hidung.
Khusus di laga melawan Kalteng Putra, Rahmat Irianto punya andil pada bobolnya gawang Persebaya pada menit ke-25. Dia kalah saat harus berduel dengan Diogo Campos, yang kemudian memberi umpan untuk gol Patrich Wanggai.
"Kita akui kalau Rahmat Irianto masih butuh pengalaman. Dia adalah pemain muda. Tapi, evaluasi bukan hanya untuk Rahmat Irianto saja. Banyak hal lain yang juga harus kami evaluasi. Semuanya," ucap pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman.
Djanur, sapaan karib Djadjang, sebenarnya masih punya beberapa opsi di lini belakang. Selain anak kandung Bejo Sugiantoro tersebut, Djanur masih bisa memainkan Muhammad Syaifuddin di posisi bek tengah dan berduet dengan Hansamu Yama.
Bukan hanya lini pertahanan yang jadi sorotan Djanur. Pelatih asal Majalengka juga memberikan catatan pada kinerja lini depan. Djanur menilai serangan masih sangat bergantung pada sosok Amido Balde. Penyelesaian akhir pemain pun masih lemah.
"Sebenarnya kami sudah berlatih secara khusus. Tapi, pada pertandingan masih belum bisa juga. Tentu saja ini akan kami perbaiki terus. Pemain juga harus lebih kreatif lagi, terutama saat Amido Balde tidak bermain," kata Djadjang Nurdjaman.
LIGA INDONESIA