TEMPO.CO, Jakarta - Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette menjelma menjadi duet maut Arsenal pada musim 2018/2019. Kedua penyerang kelahiran Prancis itu tampil menyengat dan membikin rentetan gol untuk The Gunners di semua kompetisi.
Pada kompetisi Liga Primer, Aubameyang mencatatkan 22 gol. Walhasil, pemain berusia 29 tahun itu meraih trofi sepatu emas atau pencetak gol terbanyak bersama duet Liverpool, Mohamed Salah dan Sadio Mane.
Baca: Kenapa Final Liga Champions Tahun Ini Digelar Lebih Lambat?
Adapun Lacazette mampu mengoleksi 13 gol. Walhasil, jika dijumlahkan, duo Aubameyang dan Lacazette bikin 35 gol di Liga Primer musim ini. Belum lagi di kompetisi lain, seperti Liga Eropa, Piala Liga Inggris, dan Piala FA. Jika dihitung secara total—semua kompetisi—duet Aubameyang dan Lacazette sukses menyumbangkan 50 gol untuk Meriam London.
Wajar jika sejumlah media Inggris menyebut Aubameyang dan Lacazette sebagai senjata anyar Arsenal. Mereka pun memprediksi kedua penyerang itu masih akan menuai banyak gol di musim mendatang. Kinerja apik duet Arsenal itu pun berbuah minat sejumlah klub besar Eropa. Masih merujuk media di Inggris, Barcelona dan Real Madrid dikabarkan tertarik kepada Aubameyang dan Lacazette.
Baca: Jelang Final Liga Champions, Kane dan Firmino Pulih dari Cedera
Uniknya, dua raksasa La Liga itu digadang-gadang siap memboyong kedua pemain dalam satu paket pembelian. Kedua klub dikabarkan siap menawar dengan harga 165-190 juta euro atau sekitar Rp 2,6 sampai 3 triliun, untuk sepasang penyerang tajam tersebut. Namun kemungkinan besar rencana tersebut tak akan terjadi. Sebab, Aubameyang dan Lacazette sudah berbicara bahwa mereka ingin bertahan di Stadion Emirates musim depan.
“Rasanya lucu sekaligus bahagia mendengar kabar ini, tapi saya tak tertarik. Saya ingin jadi legenda di sini, seperti Thierry Henry,” kata Aubameyang. Pemain berkebangsaan Gabon dan Prancis itu memang mengidolakan Henry. Mantan pemain Borussia Dortmund itu mengatakan bahwa dirinya masih ingin berlama-lama di Arsenal demi mengejar rekor gol Henry.
Baca: Persoalan Politik Bikin Mkhitaryan Absen di Final Liga Europa
Alasan lain, Aubameyang merasa cocok bermain di lini depan Arsenal bersama Lacazette. Kecocokan inilah yang bikin dia betah. “Sejak pertama bertemu saya tahu gaya main Lacazette. Kami punya pandangan yang sama tentang sepak bola menyerang. Di dalam dan di luar lapangan kami akrab,” kata Aubameyang.
Lacazette pun mengaku sudah nyetel bertandem dengan Aubameyang. Dia mengatakan bahwa musim 2018/2019 adalah momen terbaiknya selama di Arsenal. Kini pemain berusia 27 tahun itu berharap prestasinya semakin melejit di musim berikutnya. “Bukan jumlah gol yang jadi patokan kesuksesan saya, tapi peran di dalam tim. Semoga musim depan kami semakin kuat,” kata mantan pemain Lyon itu.
Sementara itu, jurnalis sepak bola kondang Guillem Balague yakin bahwa duet maut Aubameyang-Lacazette bakal bertahan. “Sepertinya minat Barcelona dan Madrid terhadap keduanya tak terlalu serius. Jadi, kedua penyerang tajam itu masih akan di Arsenal musim 2019/2020,” kata Balague.
GOAL | AS | INDRA W