TEMPO.CO, Jakarta - James Milner, mengungkap insiden perang mulut antara dirinya dengan Lionel Messi pada laga semifinal Liga Champions pertama di Stadion Camp Nou. Menurut dia, Messi melontarkan umpatan setelah dilanggar.
Kejadian itu diungkapkan Miler dalam wawancara dengan laman Daily Mail. Saat itu Messi terjatuh terguling-guling di pinggir lapangan setelah ditabrak oleh Milner yang menghalaunya. Messi sempat meminta wasit memberikan kartu kuning kepada Milner namun permintaannya itu diacuhkan.
Keduanya lantas sempat terlihat beradu mulut di lapangan. Namun Milner menyatakan bahwa umpatan dilakukan Messi saat kedua tim menuju ruang ganti saat jeda istrihat.
Milner juga menyatakan bahwa Messi menudingnya melakukan pelanggaran tersebut karena pernah dipermalukan pada saat masih berseragam Manchester City. Messi pernah melewati Milner dengan menempatkan bola di antara kedua kakinya pada saat Barcelona bertemu Manchester City di Liga Champions 2015.
"Dia tak senang. Dia mengatakan sesuatu beberapa kali dalam bahasa Spanyol ke saya di lorong saat jeda. Dia memanggil saya 'burro'. itu berarti keledai, tapi saya pikir itu digunakan di sepakbola Spanyol sebagai kata mum untuk seseorang yang menendang orang lain," kata Milner.
"Saya tanya dia apakah baik-baik saja, tapi dia tidak terlihat begitu. Saya tidak berpikir dia tahu saya paham bahasa Spanyol. Dia bilang, 'pelanggaran itu, itu karena saya mengolongi anda'. Saya langsung tinggalkan dia dan masuk ke ruang ganti," sambungnya.
Meskipun demikian, Milner mengakui bahwa Messi merupakan pesepakbola yang sangat hebat. Dia mengakui dirinya pernah dipermalukan Messi namun tak merasa malu karena bukan satu-satunya pemain yang diperlakukan seperti itu.
Soal jegalannya kepada Messi, Milner menyatakan bahwa hal itu merupakan permainan mental yang coba dia lakukan.
"Apa yang dia lakukan dalam pertandingan membuat dia sulit dihadapi. Jika anda mencoba dan berusaha menghentikanya, anda akan takut terlihat bodoh, saya melakukannya."
"Saya dikolongi olehnya dan itu sudah ditonton berjuta-juta kali. Saya bukan yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir. Dia pemain yang luar biasa."
"Tapi dengan pemain seperti itu, anda harus membuat mereka tahu anda ada di sana dan tidak akan membiarkan mereka melakukannya dengan caranya sendiri. Anda harus berusaha mengganggu ritme mereka. Anda tidak ingin menyakitinya, tapi ini permainan fisik dan jika dia terus berlari anda harus mencoba menjegalnya. Ini bagian dari permainan, sisi mental."
Milner dan Liverpool sendiri akhirnya menelan kekalahan 0-3 pada laga tersebut. Namun mereka mampu membalikkan keadaan dengan mencetak kemenangan 4-0 pada laga kedua dan memastikan diri lolos ke final Liga Champions. Pada babak final yang akan berlangsung pada 2 Juni mendatang Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur.
DAILY MAIL
