TEMPO.CO, Palembang-- Klub PSM Makassar berhasil menjadi salah satu klub mandiri dalam ajang Liga 1 Indonesia. Kemandirian tersebut tidak lepas dari keberhasilan klub menjual cendera mata dan tiket menonton pertandingan. Keberhasilan itu akan ditularkan PSM kepada pengelola Sriwijaya FC Palembang. Demikian disampaikan presiden klub Sriwijaya FC, Asfan Fikri Sanaf, usai bertemu dengan pemilik PSM, Sadikin Aksa, Senin, 27 Mei 2019. "Dari merchandise saja PSM dapat Rp 40 miliar setahun," kata Asfan.
Menurut Asfan, pihaknya akan belajar dengan PSM Makasar perihal pengelolaan klub yang baik. Selain berhasil mendapatkan pemasukan dari penjualan cendera mata, PSM juga dinilai berhasil mendapatkan uang hingga puluhan miliar dari penjualan tiket laga kandang. Dengan dasar itulah, Asfan dan Sadikin berkomitmen saling memberi pengetahuan agar Sriwijaya FC tidak lagi mengalami kendala keuangan. "Bahkan keluar masuk penonton di PSM itu sudah pakai sistem digital dan palang otomatis," ujarnya.
Sadikin Aksa ditemui usai bertemu dengan manejemen Sriwijaya dan Gubernur Herman Deru menjelaskan siap untuk berbagi pengalaman dengan Sriwijaya FC dalam hal meningkatkan kemampuan finansial klub. Pengalaman tersebut menurutnya akan menjadi bekal bagi klub bisa mengatasi persoalan ekonomi dan manajerial. "Intinya kami siap men-support Sriwijaya FC," ujaranya.
Dengan kerja sama itu, Sriwijaya FC berharap klubnya tidak hanya sukses meraih pendapatan dari sisi keuangan akan tetapi bisa kembali ke Liga 1 mulai tahun depan. Saat ini, Sriwijaya terdegradasi ke Liga 2. Klub yang saat ini diasuh pelatih Kas Hartadi ini telah memulai persiapan bertarung di Liga 2 musim 2019 ini.
PARLIZA HENDRAWAN