TEMPO.CO, Jakarta - Skuad Liverpool sudah berada di Spanyol sejak akhir pekan lalu untuk bersiap tampil di final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur. Mereka menginap di Hotel Costa del Sol, di pesisir Malaga.
The Reds berharap bisa beradaptasi dengan cuaca Spanyol menjelang duel final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur di Wanda Metropolitano, Madrid, Ahad dinihari mendatang, 2 Juni 2019.
Baca: Jelang Final Liga Champions: Liverpool dan Kutukan dari Wenger
Bagi gelandang serba bisa James Milner, lawatan kali ini bisa sekaligus ia gunakan untuk memperlancar bahasa Spanyol-nya.
Sejak tiga tahun lalu, Milner mempelajari bahasa Spanyol. Bahkan ia mempraktikkan bahasa Spanyol kepada dua anaknya.
Pemain berusia 33 tahun itu menyisipkan kalimat bahasa Spanyol dalam percakapan dengan kedua anaknya. Sebagai contoh, mengucapkan selamat pagi hingga berbincang di meja makan pun Milner kerap memakai bahasa Spanyol.
Baca: Milner Klaim Diumpat Lionel Messi di Semifinal Liga Champions
"Saya sangat menyukai bahasa asing selain Inggris. Seperti Spanyol, bahasa tersebut sungguh menarik untuk didengar dan diucapkan," kata mantan pemain Leeds United itu.
Milner semakin bersemangat setelah membaca sejumlah artikel di majalah tentang apiknya mengajarkan bahasa asing kepada anak.
"Karena itu, saya getol mengajak anak saya bicara bahasa Spanyol. Bahkan, setiap bertemu anak-anak, saya ingin mengajak mereka bicara Spanyol," kata dia.
Karena itulah Milner bisa luwes berbincang dengan orang-orang pengguna bahasa Spanyol. Salah satunya adalah bintang Barcelona, Lionel Messi, di partai semifinal Liga Champions, beberapa pekan lalu.
Baca: Liga Champions: Liverpool Vs Tottenham, Ini Prediksi Alan Shearer
Milner punya cerita menarik. Dalam duel putaran pertama di Camp Nou, 2 Mei lalu, Milner sempat menjatuhkan Messi di babak pertama.
Mantan pemain Aston Villa itu menabrakkan bahunya ketika hendak menghentikan langkah Messi. Pemain berjulukan La Pulga tersebut sempat beradu mulut dengan Milner dan meminta wasit mengeluarkan kartu kuning.
Namun wasit tak menanggapi permintaan Messi. Drama berlanjut ketika jeda istirahat. Saat kedua tim berjalan di lorong stadion menuju kamar ganti, tiba-tiba Messi menyebut Milner dengan kata “burro” yang berarti keledai.
Seketika Milner bertanya kondisi Messi setelah kontak fisik di babak pertama. Tentu saja Milner bertanya dalam bahasa Spanyol.
"Messi rupanya tak tahu saya bisa bahasa Spanyol. Lantas dia menuduh saya sengaja melanggar karena sakit hati," kata Milner.
Pada 2015, ketika Milner masih berseragam Manchester City, dia pernah dipermalukan Messi di babak 16 besar Liga Champions.
Ketika itu Messi sukses menggelindingkan bola melewati kedua kaki Milner. Pemain bernomor punggung tujuh itu memilih untuk pergi, tak meladeni perdebatan Messi.
Milner mengatakan ia tak punya dendam kepada Messi. "Video saya dikolongi Messi sudah ditonton orang jutaan kali. Tapi saya bukan pemain pertama dan terakhir yang kena tipu Messi. Toh, faktanya memang dia pemain terbaik dunia saat ini," kata mantan gelandang tim nasional Inggris tersebut.
Milner juga tak sakit hati dipanggil keledai oleh Messi. Sebab, dia paham betul ejekan keledai bukan murni berarti hewan.
Dalam sepak bola Spanyol, julukan keledai sering dilontarkan untuk pemain yang sering menjegal dan menjatuhkan lawan di lapangan.
Bagi Milner, menjatuhkan Messi bisa menjadi tugasnya dalam laga Liverpool melawan Barcelona. The Reds paham betul bahwa Messi adalah roh dari permainan Blaugrana.
"Saya harus mengganggu ritme permainan mereka. Saya tak ingin menyakiti Messi. Karena ini pekerjaan fisik, jadi jatuh dan menjatuhkan itu hal yang wajar," kata Milner.
Lagi pula, bukan pekerjaan mudah menghentikan langkah Messi. Bagi Milner, tugas mematikan gerak pemain berusia 31 tahun itu membawa risiko besar. "Jika saya gagal menghentikan dia, tentu saya yang akan malu sendiri," kata dia.
Melupakan insiden dengan Messi, kini fokus Milner cuma satu, yakni bagaimana cara mengalahkan Tottenham di partai final. Dia tak mau gagal lagi seperti dalam Liga Primer Inggris.
"Sejak bergabung di Anfield, saya ingin mempersembahkan trofi. Maklum saja, saya bolak-balik ke Anfield, tapi hanya melihat daftar trofi lama," kata Milner.
Namun terselip kegalauan di benak Milner saat ini. Masa kerjanya di Liverpool akan habis 30 Juni mendatang. Belum ada tawaran perpanjangan kontrak yang disodorkan Liverpool.
Maklum saja, usia Milner sudah tergolong senja untuk tim yang berkompetisi di Liga Primer. Sejumlah media Inggris menulis bahwa Milner punya peluang besar bergabung dengan Leeds United, tim yang pernah ia bela pada 2002-2004.
Mantan bek Liverpool 1981-1994, Steve Nicol, mendesak petinggi Si Merah untuk menyodorkan perpanjangan kontrak kepada Milner.
Menurut pria berusia 57 tahun itu, Milner masih layak tampil satu atau dua musim lagi bersama Liverpool. Meski berusia 33 tahun, Milner masih dianggap bugar mengawal berbagai lini di bidang permainan Liverpool.
Milner memang pemain serba bisa. Meski biasa bermain di lini tengah, dia sanggup dipasang sebagai sayap kanan dan kiri. Bahkan Milner kerap dimainkan sebagai bek kiri atau kanan.
"Mungkin saja Milner akan kehilangan banyak menit bermain di Liverpool. Tapi yang pasti Milner bakal jadi pemain yang bisa mengisi pos kosong di sisi mana pun," kata Nicol.
Profil
Nama: James Milner
Lahir: Wortley, Inggris, 4 Januari 1986
Kebangsaan: Inggris
Tinggi: 176 sentimeter
Posisi: Gelandang tengah, sayap kiri, sayap kanan
Kekuatan kaki: Kanan
Kontrak: Liverpool sampai 30 Juni 2019
Karier
Leeds United (2002-2004)
Main 50, gol 5, assist 0
Newcastle United (2004-2008)
Main 134, gol 11, assist 12
Aston Villa (2005-2010)
Main 122, gol 20, assist 25
Manchester City (2010-2015)
Main 203, gol 19, assist 45
Liverpool (2015-sekarang)
Main 176, gol 22, assist 36
Penampilan Musim 2018/2019
Liga Primer Inggris: main 31, gol 5, assist 5
Liga Champions: main 11, gol 2, assist 2
Piala FA: main 1, gol 0, assist 0
Piala Liga Inggris: main 1, gol 0, assist 0
TOTAL: main 44, gol 7, assist 7.
THE DAILYMAIL | GOAL | INDRA W