TEMPO.CO, Jakarta - Romelu Lukaku membuktikan janjinya untuk memanfaatkan musim yang tidak menggembirakan di Manchester United sebagai momen untuk bangkit dan lebih tegar. Ia pun mencetak dua gol saat membawa Belgia mengalahkan Skotlandia 3-0 pada penyisihan Euro 2020 di Brussels, Selasa 12 Juni 2019.
Penampilan meyakinkan tersebut juga untuk mengingatkan Manchester United bahwa Lukaku adalah pemain yang masih bisa diperhitungkan.
Dukungan penonton Belgia diperlihatkan kepada Big Rom, julukan Lukaku, dengan membentangkan spanduk raksasa bertuliskan, "26 tahun, telah menjadi legenda."
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, mengatakan apa yang diperlihatkan pendukung mereka tersebut adalah sebagai sebuah tanda cinta yang membuat tim nasional mereka menjadi unik di daratan Eropa.
Lukaku mencetak gol pada menit ke-45 dan ke- 57 serta membuat Belgia belum terkalahkan di Grup I setelah menjalani empat pertandingan.
Lukaku mengatakan mengalami musim yang tidak menggembirakan di Manchester United. Hal ini membuatnya kehilangan posisi sebagai pemain inti dan terancam tidak akan diperpanjang kontraknya.
"Saya memang mengalami masa sulit di klub. Saya kehilangan tempat dan jarang dimainkan," katanya.
"Tapi ini adalah fase karier saya dan hasil di pertandingan ini bisa menentukan langkah selanjutnya," kata Lukaku. Ia menolak menjawab pertanyaan seputar berita yang beredar bahwa ia akan hengkang ke Inter Milan.
Roberto Martinez, mantan pelatih Wigan Athletic dan Everton, memuji penampilan Lukaku yang konsisten di barisan penyerang dalam tiga tahun terakhir bersama tim nasional Belgia.
Romelu Lukaku ikut berperan besar mengantar Belgia menempati peringkat ketiga Piala Dunia 2018 Rusia. "Saya hanya merasa ikut sedih ketika saya melihat Rom tidak bisa menikmati keberadaannya (bersama Manchester United)," kata Martinez.