TEMPO.CO, Yogyakarta - Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI diputuskan diundurkan dari 13 Juli menjadi 27 Juli 2019. PSSI memundurkan jadwal itu sesuai dengan saran dari badan sepak bola dunia (FIFA).
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY, Ahmad Syauqi Suratno, mengaku belum mendapatkan informasi resmi ihwal pengunduran jadwal KLB itu. “Biasanya ada pemberitahuan resmi dari federasi, juga alasan-alasan penundaannya, mungkin sudah (ada pemberitahuan) tapi belum kami terima,” ujar dia, Rabu 12 Juni 2019.
Penetapan jadwal baru KLB ini setelah PSSI menerima surat dari FIFA nomor SG/nak/Ini pada 8 Juni 2019 perihal PSSI Statutes Revision yang ditandatangani oleh Sekjen FIFA, Fatma Samoura. Pada KLB akan dibahas tiga agenda utama, yakni revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI, dan memilih anggota baru untuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Syauqi menuturkan jika sudah pasti ada penundaan dan agenda KLB sama dengan sebelumnya, yaitu terkait revisi statuta, menurutnya pengunduran itu tidak jadi soal. “(Pengunduran jadwal KLB) itu tidak akan berdampak langsung pada program di daerah seperti kompetisi/Liga 3 dan Piala Soeratin yang memang sudah diatur sebelumnya,” ujar Syauqi.
Terkait dengan perubahan jadwal PSSI yang mengikuti arahan FIFA dengan agenda yang sama, Syauqi mengatakan kompetisi atau turnamen di daerah yang sudah direncanakan dapat terus berjalan. “Artinya penjadwalan dan regulasi kompetisi/liga yang bersifat mandatory dari federasi seperti Liga 3, dan Piala Soeratin tetap bisa berjalan sesuai jadwal,” ujarnya.
Asprov PSSI DIY memilih berpikir positif terkait pengunduran jadwal KLB itu, termasuk soal munculnya tudingan bahwa pengunduran KLB hanyalah kedok internal PSSI untuk konsolidasi internal. “Kalau memang sudah ada arahan dari FIFA yang periode waktunya diperjelas seperti itu, lalu apa yang harus menjadi keraguan?” ujar Syauqi.
Sebelumnya, Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) mensinyalir PSSI tengah mengulur waktu untuk konsolidasi internal, memasukkan agenda terselubung ke dalam revisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan, serta memasukkan orang-orangnya ke dalam Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) melalui pengunduran jadwal KLB PSSI. “(Kalau dianggap akal-akalan), cek saja surat FIFA-nya, isinya apa,” ujar Syauqi.
Ia menuturkan, saat ini Asprov PSSI DIY memilih peduli pada penyusunan kembali program dan kegiatan persepakbolaan di DIY setelah sempat dinonaktifkan hampir setahun lamanya di periode lalu. “Kami di DIY ingin concern menghidupkan lagi kegiatan yang sempat vakum tahun (2018) lalu,” ujarnya.
Syauqi sendiri baru resmi menjabat Ketua Asprov PSSI DIY sejak Maret 2019 lalu. Ia terpilih sebagai ketua Asprov PSSI DIY periode 2019-2023 melalui KLB Asprov PSSI DIY yang digelar Maret 2019 lalu. KLB di DIY digelar setelah kepengurusan sebelumnya vakum hampir setahun lamanya tanpa kegiatan.
PRIBADI WICAKSONO