TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia mengalahkan Vanuatu 6-0 dalam laga uji coba internasional (FIFA A Match) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu malam. Pelatih Simon McMenemy mengapresiasi anak asuhnya yang dinilai dapat menerapkan pola permainannya secara benar.
Empat gol Indonesia diborong Alberto Goncalves pada menit ke-2, 47, 61, dan 65. Dua gol lain diceploskan Evan Dimas pada menit ke-18 dan 74. Hasil ini pun menjadi modal bagus Andritany dan kawan-kawan untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung September mendatang.
"Kami bisa kuasai pertandingan, tidak buru-buru dalam menyerang, bisa menguasai dengan sabar, kapan menyerang dan bertahan. Kami bisa cetak lebih dari 6 gol, tapi bisa kebobolan 3 gol. Saya tidak suka," kata McMenemy usai laga.
Lini belakang Timnas Indonesia menjadi bahan evaluasi Simon. Untuk itu ia akan terus memoles terus pertahanan agar pada laga-laga mendatang bisa lebih baik lagi.
"Sebagai pelatih, saya percaya bahwa permainan itu dimulai dari belakang, kenapa? karena di Indonesia ada yang bisa melakukan itu," kata dia. "Kami punya Evan Dimas dan yang lainnya. Kami hanya tinggal meningkatkan kecepatan passing, lalu kecepatan pengambilan keputusan juga mesti diperbaiki lagi. Tapi, secara keseluruhan, kami siap untuk tampil cukup bagus."
Menurut Simon, kemenangan telak atas Vanuatu tak lepas dari hasil evaluasi pasca dikalahkan Yordania 1-4. "Ya, kekalahan melawan Yordania membuat kami banyak dapat pelajaran. Dari sini pertandingan bukan kemenangan 6-0 yang kami dapatkan, tapi kita biasa kuasai pertandingan," kata pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Sementara, Pelatih Vanuatu, Paul Munster, mengaku kecewa dengan hasil yang didapatkan timnya. Ia menilai anak asuhannya sering melakukan kesalahan. Selain itu, ia menyebut timnya tak bisa menjalankan permainan seperti yang diintruksikannya.
"Pertandingan yang secara umum kesalahan kami sendiri secara individu. Pemain terlalu banyak bermain di lapangan tanpa game plan. Kehilangan posisi. Semua gol dari kesalahan individu," kata Munster.
Kendati demikian Munster, menyebut timnya dapat memetik pelajaran berharga dari pertandingan tersebut. Ia pun bakal melakukan evaluasi agar bisa menampilkan permainan maksimal ketika bermain di Pacific Games, Juli mendatang.
"Pemain yang kami bawa berusia 21-22 tahun, dan baru dimainkan dalam laga kali ini. Ini laga pertama mereka di Asia. Secara permainan kecewa, tapi kami belajar sesuatu dari sini. Secara umum kecewa dengan hasil malam ini," kata pelatih Vanuatu asal Irlandia itu.
PSSI