TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Hamsa Medari Lestaluhu menambah panjang rentetan pemain bermarga Lestaluhu di kancah sepak bola termasuk Timnas Indonesia. Selain dia ada Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta), Abduh Lestaluhu (PS Tira), dan Pandi Lestaluhu (PS Tira).
Pemain kelahiran Ambon, Tulehu, 6 Juni 2002, ini merupakan pemain terbaik di ajang Tien Phong Plastic Cup Vietnam 2017. Ia juga turut mengantarkan kesuksesan Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF 2018. Kini ia kembali dipanggil dan sedang menjalani seleksi tahap dua untuk Timnas Indonesia U-19 di Cikarang mulai 12-17 Juni 2019.
Hamsa memang kini kembali bangkit setelah dua tahun lalu sempat dibekap cedera lutut. Ia menyebut ayahnya, M. Jen Lestaluhu, motivasi terbesarnya.
Lantas, bagaimana awal mula perjalanan Hamsa Lestaluhu dari awal mengenal sepak bola hingga dipanggil untuk membela Timnas Indonesia? Berikut wawancara dia dengan Indosport:
Masih terus berjuang hingga sampai titik ini, alasan apa sih yang membuat Hamsa memilih untuk berkarier sebagai pemain sepak bola?
Motivasi bermain bola itu awalnya datang dari Ayah ya, karena kan beliau juga mantan pemain bola. Nah, darisana akhirnya saya terus mengikuti arahan dari beliau hingga sekarang.
Jadi Ayah berperan penting dalam kariermu ya? Boleh diceritakan nggak bagaimana awal mulanya?
Iya betul, jadi awal main sepak bola itu sejak kelas 1 SD dan diajak latihan sama Ayah. Lalu, di kelas 4 SD saya dapat pertandingan pertama saya di turnamen O2SN dan alhamdulillah lulus ke tingkat Nasional di Surabaya.
Hamsa Lestaluhu. (pssi.org)
Sedari kecil ya sudah bermain bola. Lalu, bisa ke ranah internasional itu bagaimana?
Ya, saya latihan terus sampai kelas 6 SD berkesempatan mengikuti seleksi Frenz United untuk ke Malaysia, alhamdulillah lolos lagi dan terbang kesana tahun 2014 dan 2016 kembali ke Indonesia dan bergabung dengan ASAD 314 Jaya Perkasa Purwakarta.
Tapi apakah memang ada permintaan khusus dari sang Ayah agar Hamsa berkarier menjadi pemain bola?
Tidak, Ayah justru nggak ada nyuruh atau minta apa-apa ya, semua memang atas niat saya sendiri, karena dari kecil sudah suka main dan nonton sepak bola,"
Siapa pemain bola favorit Hamsa?
Firman Utina dan Andres Iniesta.
Kembali dipanggil oleh Coach Fakhri untuk mengikuti seleksi, bagaimana perasaannya?
Senang sekali sih, keluarga juga ikut senang.
Masuk Timnas itu memang jadi bagian dari mimpi kami atau tidak pernah direncanakan sebelumnya?
Jujur, masuk Timnas Indonesia itu sudah menjadi mimpi dan target saya sedari kecil.
Lalu persiapan khusus apa yang Hamsa bawa untuk seleksi kali ini?
Persiapan secara khusus mungkin nggak ada, tapi sebelumnya sudah latihan bareng ASAD.
Sebelum Hamsa, ada Ramdani Lestaluhu dan Abduh Lestaluhu yang menjadi kebanggaan Ambon dan marga Lestaluhu di Timnas Indonesia, merasa terbebani dengan mereka nggak?
Kalau saya sendiri merasa tidak terbebani ya, saya justru bangga bisa membawa marga Lestaluhu semakin naik lagi. Saya berharap, akan ada "generasi" Lestaluhu selanjutnya.
Optimistis nggak bakal dipilih lagi? Dan apa harapan untuk ke depannya?
Insya Allah yakin bisa lolos dan masuk skuat Timnas Indonesia, dan semoga di AFF nanti bisa kembali juara dan Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia.
Terkait ACL Hamsa yang mengalami cedera hingga robek, bagaimana keadaannya?
Cedera sudah aman, dan terapi sudah selesai juga. Cuma memang masih sedikit sakit saja kadang-kadang.
Coach Fakhri ada tanggapan terkait cederanya?
Nggak ada sih ya, cuma ya sudah dipercaya dan diperbolehkan main saja.
Soal keluarga, bagaimana komunikasi dengan mereka selagi jauh begini, lancar? Kangen tidak?
Kangen banget, makanya hampir setiap hari komunikasi via telefon sama Ibu (Salma Tehupelasury).
Ada pesan khusus dari ibu untuk Hamsa selama menjalani seleksi ini?
Jangan nakal, dan lakukan yang terbaik untuk keluarga.
INDOSPORT