TEMPO.CO, Jakarta - Klub peserta kompetisi Shopee Liga 1 2019, Bali United, membuat gebrakan baru dengan menjual saham ke publik. Mereka pun menjadi klub sepak bola pertama di Asia Tenggara yang Go Public.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola Bali United, menjadi perusahaan publik ke-632 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan perolehan dana yang diterima sebesar Rp 350 miliar.
Diperdagangkan dengan kode saham Bola, perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp 175 per saham.
Bali United mengikuti jejak sejumlah klub Eropa yang sudah lebih dahulu melantai di bursa saham. Menurut The Richest, di Eropa terdapat lima klub besar yang terbilang sukses di bursa saham.
1. AS Roma
Klub asal ibu kota Italia ini menjual sahamnya di lantai bursa Borsa Italiana (bursa saham Italia). Klub tersebut tetap memegang prinsip walaupun menjual beberapa sahamnya ke publik, namun kepemilikan tetap berada di satu pihak yakni NEEP Roma Holdings yang memiliki saham hingga 78 persen.
NEEP sendiri adalah perusahaan patungan antara Unicredit (sebuah perusahaan jasa keuangan Italia) dan AS Roma SPV. Meskipun saham mayoritas klub dikendalikan melalui labirin perusahaan induk, 22 persen lainnya dapat dibeli oleh siapa saja dengan akun untuk resmi di Borsa Italiana.
2. Juventus
Sama seperti AS Roma, klub asal Turin dan pemegang gelar juara Liga Italia musim lalu ini menjual sahamnya di Borsa Italiana. Pemegang saham utama klub adalah keluarga Agnelli, yang memiliki 60 persen klub melalui perusahaan induknya Exor SpA The Agnelli.
Harga saham Juventus sebenarnya tak lebih mahal dari AS Roma walaupun memiliki nama klub yang lebih besar. Perlu diingat bahwa kelangkaan akan saham juga akan berpengaruh dan itu terjadi pada kasus antara AS Roma dan Juventus. Tetapi kinerja tim bisnis klub asal Turin telah meningkatkan harga saham mereka 5,6 persen selama semusim.
3. Borussia Dortmund
Salah satu raksasa asal Jerman ini telah menjual sahamnya ke publik semenjak tahun 2000 atau telah berjalan selama 19 tahun. Mereke melepas sahamnya di Bursa Efek Frankfurt yang termasuk salah satu lantai saham paling besar di salah satu negara Benua Eropa tersebut.
Aktivitas klub dijalankan oleh perusahaan induk, Borussia Dortmund GmbH & Co. KgaA, yang pada gilirannya dimiliki oleh perusahaan induk lainnya. Berbeda dengan dua klub sebelumnya, klub yang identik dengan warna kuning ini menjual sahamnya lebih banyak ke publik dan mencapai angka 80 persen.
4. Lazio
Lazio adalah salah satu dari 3 klub di Serie A Italia yang memiliki saham publik yang terdaftar di Borsa Italiana. Mayoritas saham Lazio, 66,692 persen, dikendalikan oleh Claudio Lotito, seorang pengusaha Italia yang menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2004.
33,308 persen saham lainnya didistribusikan di antara publik. Saham Lazio saat ini diperdagangkan pada 0,5035 euro, dengan total kapitalisasi pasar sebesar 34,11 juta euro. Rata-rata kenaikan nilai sahamnya mencapai 9,68 persen per tahun.
5. Manchester United
Klub asal Manchester ini memiliki hubungan yang paling menarik dengan pasar saham di semua cabang olahraga. Hal ini karena pemilik Setan Merah Malcom Glazer tidak hanya memiliki sebuah klub di satu cabang olahraga.
Manchester United pertama kali go public pada tahun 1990. Pada 2012, Glazer memutuskan untuk membawa klub yang bermarkas di Old Trafford ini untuk lebih aktif ke bursa saham guna meningkatkan modal.
INDOSPORT