TEMPO.CO, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) meminta PT Liga Indonesia Baru menjalankan kompetisi Liga 2 Indonesia secara profesional. Sekretaris Jenderal BOPI Sandi Suwardi Hasan menyatakan salah satu aspek penting penerapan profesionalitas ialah kejelasan status klub.
Jelang lima hari sebelum laga pembuka Liga 2 Indonesia, BOPI masih menunggu klub menyelesaikan syarat atau dokumen administrasi yang diminta. Selain itu, klub peserta Liga 2 juga harus sudah menyelesaikan kewajiban atau utang-piutang sebelum sepak mula (kick off) pada 22 Juni 2019. "BOPI amanatkan agar PSSI lebih serius dan ketat dalam jalankan liga," kata Sandi di Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019.
BOPI memberikan tenggat waktu kepada operator liga untuk menyelesaikan verifikasi kompetisi Liga 2 Indonesia. Sandi menuturkan BOPI memberi batas waktu sampai Rabu, 19 Juni 2019, bagi klub yang belum memenuhi syarat administrasi.
Saat ini BOPI menyatakan ada lima klub yang belum memenuhi syarat. Mereka adalah Persewar Waropen, Aceh United, PSPS Riau, Blitar United, dan Sriwijaya FC. "Kami minta disempurnakan datanya," ucap Sandi.
Sebelumnya, beberapa klub Liga 2 telah berganti kepemilikan atau pindah domisili. BOPI meminta kepada klub yang memutuskan pindah domisili atau ganti kepemilikan harus mempunyai kejelasan administrasi. Aceh United dan Blitar United misalnya, telah berubah nama menjadi Babel United dan Persib Bandung B. Sementara PSPS Riau dan Sriwijaya FC disebut-sebut masih mempunyai persoalan utang-piutang.
Kompetisi Liga 2 Indonesia dijadwalkan bergulir pada 22 Juni 2019. Operator membagi para peserta menjadi dua grup yang terdiri dari 11 klub berada di wilayah timur dan 12 klub masuk ke wilayah barat. Laga antara Persik Kediri melawan PSBS Biak Numfor akan menjadi pembuka kompetisi.
ADITYA BUDIMAN