TEMPO.CO, Jakarta - Hasil imbang 1-1 antara Madura United dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu sore, 19 Juni 2019, pada perempat final pertama Piala Indonesia, menyisakan kesan tersendiri bagi pemain sayap tim tamu Andik Vermansyah.
Pasalnya, hal ini bukan lagi soal bermain lawan mantan timnya. Namun, Andik kali pertama menjabat sebagai kapten tim untuk tim berjujuluk Laskar Sape Kerrab ini pada pertandingan derby Suramadu kemarin sore.
Hal itu bermula dari kapten Madura United, Greg Nwokolo, ditarik keluar pelatih Dejan Antonic dengan memasukkan Alfath Fathier. Lalu, Greg melingkarkan ban kapten tersebut di lengan Andik.
Meskipun wakil kapten ketiga Slamet Nurcahyo turun ke lapangan, ban kapten itu tetap melingkar di mantan penyerang sayap Kedah FA Malaysia itu. Setelah pertandingan, Andik menceritakan, sebelumnya telah berkomunikasi dengan Greg soal itu. Dia menyetujuinya dengan catatan terjadi di babak kedua.
"Sebenarnya dari awal, saya ditanya sama Greg itu. (Ban kapten) tanggung jawab ini saya berikan ke kamu. Saya bilang kalau jarang jadi kapten, terus saya bilang kalau babak kedua Papa diganti tidak apa-apa," tutur Andik.
Selain Andik, pertandingan tersebut juga menjadi kali pertama bagi kiper Madura United M. Ridho Djazulie berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya melawan Persebaya. Sebab, pada pertadingan sebelumnya di sana tidak bisa tampil dan musim lalu masih membela Borneo FC.
Meskipun debutan tidak membuat kiper tim nasional Indonesia ini tampil grogi. Ridho menunjukkan kelasnya lewat lima penyelamatan krusial yang dilakukan. Kiper Madura United ini melakukan dua kali penyelamatan gemilang sebelum sebuah bola muntah mampu dikonvensi menjadi gol oleh pemain Persebaya Surabaya, Osvaldo Haay.
MADURAUNITEDFC.COM