TEMPO.CO, Yogyakarta- Laskar Mataram PSIM Yogyakarta berhasil meraih kemenangan perdana dengan skor tipis 1-0 melawan tuan rumah Persiba Balikpapan dalam Laga 2 2019 di Stadion Batakan Balikpapan Sabtu 22 Juni 2019.
Gol semata wayang PSIM Yogyakarta dalam laga tersebut dicetak Rosi Noprihanis. Pelatih PSIM, Vladimir Vujovic, mengatakan raihan tiga poin di laga perdana ini amat melegakan.
"Saya berterima kasih kepada semua pemain atas kerja keras dan semangat juang mereka," ujar Vlado, panggilan Vladimir dalam keterangan yang diterima Tempo, Minggu 23 Juni 2019.
Kemenangan itu, ujar Vlado, amat layak diperoleh skuadnya atas semua persiapan yang dilakukan pada tiga bulan terakhir.
" Kami menganalisa, merekam beberapa laga Persiba selama pramusim. Mereka (pemain PSIM) mengikuti instruksi, dan itu adalah hal yang tersulit. Saat Persiba melawan Bali, Bontang, Denpasar, mereka melakukannya dengan total sebelum laga ini," ujarnya.
Dalam laga itu, Vlado menganalisa, Persiba bermain bagus dalam transisi. Sedang PSIM main sedikit ke belakang.
" Kami tidak mau main seperti uji coba lawan timnas U-23 kemarin, banyak pressing di atas, tapi kami tunggu sepuluh meter dari gawang kami. Kami tidak mau beri mereka (Persiba) opsi untuk transisi balik," ujar Vlado.
Vlado meminta anak asuhnya tak terlalu lama larut dalam kegembiraan. Sebab, tur Borneo ini masih harus berlanjut dengan lawan berat lain di Kalimantan. PSIM bakal menghadapi Mitra Kukar di kandangnya pada 26 Juni 2019 nanti dengan persiapan pendek.
"Untuk persiapan lawan Mitra Kukar, kami rasa situasinya hampir sama, Mitra Kukar kemarin (22/6) menjalani laga susah melawan Persis Solo, jadi besok akan menjadi laga sulit melawan kami," ujarnya.
Vlado mengatakan timnya datang ke Kalimantan bukan untuk bermain bertahan, tapi untuk mendapatkan poin penuh. "Tim kami pantang mundur melawan siapa pun musim ini, kami datang ke setiap laga untuk kemenangan," ujarnya.
Pemain PSIM, ujar Vlado, pernah mendapat tekanan sebelumnya saat melawan Cilegon United dan timnas U-23.
"Dan, seperti yang saya bilang bahwa saya mengambil pekerjaan ini selama lima bulan untuk membawa tim ini promosi ke Liga 1 setelah 15 tahun. Saya tidak punya banyak waktu untuk menikmati sepak bola, tapi pemain saya malam ini seperti pejuang untuk membantu meraih target," ujarnya.
"Kami datang ke sini untuk raih poin. Kami tidak akan pulang tanpa kerja keras, dan saya harap kami dapatkan target kami di akhir musim," pelatih PSIM Yogyakarta ini menambahkan.
PRIBADI WICAKSONO