TEMPO.CO, Jakarta - Klub tempat Egy Maulana Vikri bermain, Lechia Gdansk, belum mampu menang dalam dua laga uji coba yang dijalaninya. Dalam partai terakhirnya, tim asal Polandia itu di takluk 0-3 dari Hapoel Be’er Sheva (Israel), 26 Juni lalu.
Pelatih Lechia, Piotr Stokowiec, menurunkan Egy sebagai starter pada kedua uji coba itu. Hal itu jadi kemajuan besar bagi pemain muda Indonesia itu setelah musim lalu hanya tampil dua kali sebagai pemain pengganti.
Lalu, apa alasan Stokowiec menurunkan Egy sebagai starter? Ia tak memberi jawaban pasti. Ia hanya menyebut bahwa laga uji coba menjadi tempat untuk melakukan banyak eksperimen agar bisa segera menemukan racikan terbaik.
“Laga uji coba adalah tentang mencari solusi. Saya lebih memilih mendapatkan pelajaran dan tekanan dari klub kuat ketimbang bermain melawan klub lemah untuk sekadar menang,” ujar Stokowiec seperti dilansir laman berita Polandia Przeglad Sportowy.
Menurutnya, Egy dkk. hanya bisa berkembang jika menghadapi lawan sepadan atau yang berada di atasnya. Hal ini terlihat dari lawan Lechia selanjutnya yang merupakan klub papan atas Liga Siprus, AEK Larnaca, pada Sabtu, 29Juni 2019.
“Kami akan terbang selama empat jam untuk bermain di kota Wronki dan bertemu klub kuat asal Siprus (AEK Larnaca). Kami akan kembali membawa tim utama karena laga musim depan akan banyak menghadapi situasi dan klub yang serupa,” ucap Stokowiec.
Uji coba melawan tim kuat ini juga diyakini sebagai persiapan untuk melakoni babak kualifikasi Liga Europa 2019/20. Lechia bakal melawan pemenang antara FC Inter Turku (Finlandia) dan Brondby (Denmark).
Sejauh ini, tanda-tanda Egy akan menjadi bagian tim utama Lechia telah terlihat. Ia menjadi starter dalam dua laga awal. Pemain kelahiran Medan itu mendapat kesempatan bermain selama 45 dan 60 menit secara berurutan.
Dalam dua laga awal Lechia Gdansk tersebut, tak jarang Egy ikut berperan dalam membuat peluang. Namun, dua laga ini baru permulaan baginya dan dalam waktu dekat ia bakal menghadapi tekanan yang jauh lebih besar.
INDOSPORT